Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Santri Ponpes Al Khoziny Asal Bangkalan Masih dalam Pencarian, BPBD Menunggu Update

Kompas.com, 7 Oktober 2025, 22:14 WIB
Bilal Ramadhan

Editor

BANGKALAN, KOMPAS.com – BPBD Kabupaten Bangkalan masih mengantongi 9 nama santri Ponpes Al Khoziny dengan status dalam pencarian.

Data 9 santri itu tergabung dalam 42 santri korban dalam kejadian, Senin (29/9/2025) lalu.

Update data tersebut menunjukkan tanggal 6 Oktober 2025 pukul 19.45 WIB.

“Kami mendata dari laporan yang diperoleh dari keterangan para orangtua. Sembilan atau lebih dalam pencarian, Bangkalan semua,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bangkalan, Zainul Qomar.

Baca juga: Kisruh IMB Ponpes, Pemkab Pamekasan: Izinnya Baru Diurus Setelah Ketahuan Ada Gedung Baru

Selain menyebutkan 9 santri berstatus pencarian, data itu juga mencatat 2 santri sudah menjalani operasi, 5 santri rawat inap, 3 santri teridentifikasi meninggal dunia, satu santri meninggal dunia, 2 santri ditemukan selamat, dan 10 santri selamat dipulangkan.

Zainul membenarkan bahwa Kepala Basarnas, Marsda TNI Mohammad Syafii telah menghentikan proses pencarian dan upaya pertolongan.

Tim SAR gabungan telah melakukan penyisiran di lokasi kejadian sebagai tahapan akhir.

Hasilnya sudah tidak ditemukan lagi korban, semua puing reruntuhan sudah dibersihkan.

“Betul, proses pencarian dihentikan tadi. Kami memang masih menunggu rilis resmi, apakah ada tambahan yang ditemukan walaupun masih Mr X, dihentikan tadi,” jelas mantan Camat Socah itu.

Baca juga: Kondisi Haical Korban Tragedi Ponpes Al Khoziny Membaik Usai Kakinya Diamputasi

Proses pencarian terhenti dengan catatan total jumlah korban 171 orang dengan rincian 104 orang selamat dan 67 meninggal dunia termasuk 8 body part atau potongan tubuh manusia.

“Ini mau berangkat ke RS Bhayangkara Polda Jatim, siapa tahu ada perkembangan lagi. Kami jemput bola, semoga bisa melegakan para orangtua yang masih menunggu,” tutur Zainul.

Berdasarkan data 17 korban meninggal dunia teridentifikasi yang dikutip BPBD Bangkalan dari dinding Tim DVI Polda Jatim, mencatat tiga jenazah teridentifikasi berasal dari Bangkalan.

Ketiga jenazah itu masing-masing Nuruddin (13), Desa Karang Gayam, Kecamatan Blega yang telah dikebumikan, Minggu (5/10/2025) malam; Mohamad Royhan Mustofa (17), warga Desa Banyuajuh, Kecamatan Kamal dan Sulaiman Hadi (15), beralamatkan Kampung Morleke, Desa Kolla, Kecamatan Modung.

Baca juga: Semua Akses Menuju Ponpes Al Khoziny Sudah Dibuka Kembali, Pintu Masuk Ponpes Tetap Dijaga

Selain itu, ada 2 jenazah dengan alamat Surabaya yang dikebumikan di Bangkalan. Kedua jenazah itu masing-masing Maulana Alvan Ibrahimavic (14), beralamatkan Pabean Cantikan Surabaya yang dikebumikan di Kampung Tangkel, Desa Lomaer, Kecamatan Blega, Selasa (30/9/2025).

Selanjutnya, Ahmad Rijalul Haq (16), beralamatkan Dapuan Baru Surabaya yang dikebumikan di Desa Kemoning, Kecamatan Tragah, Minggu (5/10/2025) malam.

“Kalau korban santri yang alamat Bangkalan, kami mencatat ada tiga. Sementara dua lainnya mungkin sudah berdomisili di Surabaya, namun kampung halamannya di Bangkalan,” pungkas Zainul.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul 9 Santri Al Khoziny Asal Bangkalan Masih Dalam Pencarian, BPBD Menunggu Update Dari RS Bhayangkara.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau