Editor
JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah anggota tim pencarian dan pertolongan (SAR) yang terlibat dalam evakuasi korban runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, sempat mengalami serangan gatal-gatal akibat gangguan kulit selama bertugas.
Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Budi Irawan mengatakan keluhan itu muncul karena sebagian petugas tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang baik.
“Setelah evaluasi kemarin, ada beberapa anggota yang banyak terserang penyakit kulit, gatal-gatal, karena tidak memakai APD yang baik,” ujar Budi, Senin (6/10/2025).
Baca juga: Pakar Teknik Sipil: Tim Investigasi Harus Dibentuk Selidiki Ponpes Al Khoziny Ambruk
Keluhan tersebut kini sudah berhasil di atasi berkat bantuan berupa APD tambahan, vitamin, dan kebutuhan kesehatan lainnya bagi tim penyelamat dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim).
Menurut Budi, bantuan itu membantu menjaga stamina dan kesehatan para relawan sehingga mereka dapat tetap bekerja maksimal dalam operasi yang telah berlangsung berhari-hari.
BNPB menekankan pentingnya menjaga kesehatan personel, mengingat operasi evakuasi masih berlanjut dan membutuhkan tenaga besar untuk menyelesaikan pencarian korban.
Baca juga: Kebut Identifikasi Korban Ponpes Al Khoziny, Tim DVI Polda Jatim Pakai 2 Metode Sekaligus
Posko tanggap darurat di Sidoarjo melaporkan per Senin dini hari atau hari ke-8, jumlah korban ditemukan bertambah menjadi 54 orang.
Termasuk 5 bagian tubuh jadi jumlah jenazah utuh yang telah dievakuasi sebanyak 49 orang, ratusan korban selamat, dan 13 orang korban masih hilang.
Data jumlah korban ini masih dimungkinkan berubah seiring proses evakuasi yang masih berlangsung.
Baca juga: Satu Keluarga Asal Surabaya Jadi Korban Tragedi Ponpes Al Khoziny, Ada yang Selamat
Ia memastikan operasi tidak akan berhenti meskipun menghadapi hambatan di lapangan.
“Targetnya hari ini selesai. Tapi ini bukan hari terakhir, bila belum selesai, pencarian akan terus dilanjutkan sampai tuntas,” katanya.
Budi juga mengingatkan seluruh tim tetap berdoa dan bekerja dengan penuh kehati-hatian agar misi kemanusiaan ini dapat berjalan lancar hingga semua korban berhasil ditemukan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang