FLORES TIMUR, KOMPAS.com - Sejumlah siswa di SDK Lamawohong, Kecamatan Solor Barat, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) terpaksa melaksanakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat.
ANBK berlangsung selama dua hari pada Senin (29/9/2025) dan Selasa (30/9/2025).
Kepala SDK Lamawohong, David Laben Tukan mengungkapkan bahwa TPU tersebut merupakan satu-satunya lokasi yang bisa diakses internet.
"Sinyal yang baik hanya ada di area pemakaman desa," ujar David saat dihubungi, Selasa (30/9/2025).
Baca juga: 50 Soal ANBK Kelas 5 SD 2025 Materi Numerasi dan Kunci Jawaban Asesmen Nasional Berbasis Komputer
David menuturkan, sudah tiga tahun ini, ANBK dilaksanakan di perkuburan umum, yang terpaut jarak sekitar satu kilometer dari sekolah.
Pihaknya telah melaporkan kondisi tersebut ke Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (PKO) setempat melalui pengawas sekolah. Namun, sampai saat ini belum ada respons.
Pihaknya berharap adanya bantuan pemerintah, sehingga mereka tak perlu lagi ke lokasi yang sama mencari sinyal internet.
"Kami berharap setiap sekolah yang tidak ada jaringan harus punya Wifi sekolah. Dan kesejahteraan operator sekolah juga diperhatikan," ujarnya.
Baca juga: Perbedaan ANBK dan TKA, Dua Ujian Penting bagi Siswa SD, SMP dan SMA
Menanggapi kondisi tersebut, Ketua PGRI Kabupaten Flores Timur, Maksimus Masan Kian mengapresiasi adanya ANBK sebagai upaya pemerintah meningkatkan mutu pendidikan.
Namun sampai saat ini masih ada sekolah di Kabupaten Flores Timur yang tidak bisa dijangkau jaringan internet.
"Tidak hanya di Solor, di Daratan Flores juga masih ada. Sebut saja, SMPN 1 Lewolema, SD Inpres Riangkeroko. Selain beberapa sekolah di Pulau Adonara," ungkapnya.
Baca juga: Jadwal ANBK SD 2025: Tahap Pelaksanaan Asesmen Nasional
Menurutnya, kondisi ini tentu bukan menjadi kelemahan sekolah, tetapi mencerminkan keterbatasan infrastruktur pendidikan di daerah.
Maksimus berharap pemerintah pusat segera memberikan perhatian serius menyediakan akses jaringan internet dan sarana pendukung lainnya.
Dengan begitu, seluruh sekolah dapat menerima program pemerintah ini dengan nyaman dan gembira.
"Sekolah bisa mengikuti ANBK secara adil, lancar dan tentu hasil yang berkualitas," katanya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang