Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inovasi Pupuk dari Tongkol Jagung Antarkan Mahasiswi ITN Malang Jadi Lulusan Terbaik

Kompas.com, 26 September 2025, 12:37 WIB
Nugraha Perdana,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Limbah tongkol jagung yang kerap diabaikan berhasil diubah menjadi pupuk organik cair bernilai guna di tangan Fitria Rekno Sari, seorang mahasiswi Teknik Kimia Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang.

Inovasinya ini tidak hanya menawarkan solusi bagi masalah lingkungan, tetapi juga mengantarkannya meraih predikat lulusan terbaik program studi dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,75.

Penelitian Fitria berawal dari keprihatinannya melihat melimpahnya limbah tongkol jagung di desanya di Pasuruan, Jawa Timur, yang seringkali hanya berakhir dibuang atau dibakar.

Baca juga: Data Tidak Sinkron, Dinsos Malang Verifikasi Ulang 4.000 Penerima Bansos dan Terancam Dicoret

Dengan tekad kuat, ia mengangkat potensi limbah tersebut menjadi topik utama dalam skripsinya.

"Saya ingin memanfaatkan limbah yang ada di desa saya. Selama ini tongkol jagung hanya dibuang dan dibakar begitu saja," ungkap Fitria pada Jumat (26/9/2025).

Di bawah bimbingan dosen Harimbi Setyawati, Fitria mengembangkan formula pupuk dengan mengolah cacahan tongkol jagung yang telah dikeringkan.

Baca juga: Puluhan Warga Malang Lapor ke Polda Jatim Dugaan Kasus Mafia Tanah

Ia melakukan serangkaian percobaan dengan 15 variabel berbeda, di mana bahan utama tersebut difermentasi dengan menambahkan dedak sebagai nutrisi, gula merah sebagai sumber energi, dan larutan EM4 sebagai aktivator mikroorganisme.

"Hasil terbaik didapat dari proses fermentasi selama 30 hari dengan komposisi EM4 yang lebih banyak. Pupuk yang dihasilkan memiliki pH yang cenderung asam, sehingga sangat cocok untuk diaplikasikan pada tanaman hias," jelasnya.

Di balik kesuksesannya, Fitria merupakan penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. Dukungan finansial ini, ditambah dorongan kuat dari kedua orangtuanya, Suko, yang bekerja sebagai pekerja konstruksi, dan Suliyati, menjadi pilar penting yang memungkinkannya fokus menempuh pendidikan tinggi.

Dedikasinya di bidang Teknik Kimia tidak terbatas pada skripsi. Selama kuliah, Fitria juga menyelesaikan proyek perancangan pabrik dietil eter berkapasitas 50.000 ton per tahun.

Pengalamannya semakin lengkap dengan perannya sebagai Asisten Laboratorium Komputasi Teknik Kimia dan kesempatan magang di PT Petrokimia Gresik. Ia terlibat langsung dalam proses produksi asam sulfat.

Di luar akademik, ia aktif berorganisasi di Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia (HMTK) dan Himpunan Mahasiswa Pencinta Alam (Himakpa).

Kini, dengan bekal ilmu dan pengalaman praktis, Fitria membidik karir di bidang Quality Control (QC) Laboratorium dan Analisis In-Process Control (IPC).

Ia optimistis keterampilan analisis, pemecahan masalah, serta penguasaan perangkat lunak industri seperti Aspen Hysys dan Matlab akan membawanya berkontribusi secara nyata di dunia kerja.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau