Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Siswa SD Diduga Keracunan MBG di Bojonegoro, 4 di Antaranya Dirujuk ke IGD RSUD Sosodoro

Kompas.com, 24 September 2025, 20:12 WIB
Icha Rastika

Editor

BOJONEGORO, KOMPAS.com - Sebanyak 7 siswa Sekolah Dasar Gegeri (SDN) di Desa Semanding, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), mendadak sakit diduga mengalami keracunan setelah menyantap makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG), Rabu (24/9/2025).

Mereka mengalami gejala seperti pusing, mual, dan lemas setelah menyantap menu MBG.

Para siswa kemudian dilarikan ke unit pelayanan kesehatan terdekat.

Namun, setelah mendapatkan penanganan awal, mereka kemudian dirujuk ke IGD RSUD Dr Sosodoro Bojonegoro untuk penanganan lebih lanjut.

Baca juga: 2 Siswa SMP Mamuju Korban Keracunan MBG Kritis, Sempat Sesak Napas dan Kejang

Kepala Desa (Kades) Semanding, Suharto membenarkan keracunan yang dialami oleh para siswa tersebut.

Menurutnya, ada beberapa siswa yang diantarkan menggunakan mobil siaga desa untuk dirujuk di RSUD.

"Empat siswa dilarikan ke IGD. Tiga sudah bisa pulang dan satu masih dirawat," ujar Suharto.

Ia menyayangkan terjadinya insiden siswa diduga keracunan menu MBG.

Dia menyebutkan bahwa selama pelaksanaan program tersebut, pemerintah desa sama sekali tidak pernah diajak berkoordinasi.

Dari informasi yang ia dengar, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menjalankan program tersebut berasal dari Desa Campurejo, Bojonegoro.

"Yang saya dengar SPPG-nya berada di Desa Campurejo, dan selama program berjalan tidak pernah dilibatkan atau diberitahu pernah adanya MBG di Desa Semanding," ucap Suharto.

Baca juga: Gubernur Kalbar Marah soal Siswa Keracunan MBG: Siapa Koordinatornya? Saya Cari!

Sementara itu, salah satu orang tua murid bernama Wiwin, warga setempat, menyebut total ada 7 anak di kelas 5 yang mengalami gejala diduga keracunan.

Mereka mengalami pusing, mual dan lemas sehingga harus mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.

“Awalnya semua dibawa ke puskesmas, lalu empat anak, termasuk anak saya dirujuk ke IGD RSUD,” ujarnya. 

Di sisi lain, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro, Anwar Mukhtadlo justru mengaku belum mengetahui adanya kasus ini.

Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang melayani sekolah dasar di wilayah Desa Semanding, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul "7 Siswa SD di Bojonegoro Diduga Keracunan Menu MBG, 4 Orang Dirujuk ke IGD."

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau