Lebih lanjut, Aisyah mengatakan bahwa keuntungan menabung emas digital di Pegadaian selain fleksibel adalah harga emas yang cenderung setiap tahunnya mengalami kenaikan.
Sehingga, dari modal yang awalnya hanya Rp50.000 bisa berlipat-lipat mendapat keuntungan sekitar Rp3 juta dari total tabungan yang terkumpul.
“Nabung seingetku sejak harga emas Rp 1,1 juta sekian sampai di akhir Rp 1,5 juta lebih. Keuntungan sekitar Rp3 juta,” ujarnya.
Konsisten menabung setiap bulannya selama satu tahun.
Hasil jerih payahnya bekerja sampingan saat kuliah untuk berhemat, ia mampu mengumpulkan tabungan emas senilai Rp17 juta.
“Nabungnya kira-kira setahun dan terkumpul 10 gram. Tapi kalau dirupiahkan sekitar hampir Rp 17 jutaan,” tuturnya.
Baca juga: Kisah Dedi Gantungkan Mimpi Punya Rumah pada Tabungan Emas Pegadaian
Mulanya, ia menabung untuk persiapan melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi yakni S2 dan dana darurat bila diperlukan untuk diri sendiri atau dikirim ke orang tua di kampung halaman.
Namun, seiring berjalannya waktu, kebutuhan lainnya datang.
Seorang pria melamarnya dan mereka akan melangsungkan acara pernikahan.
Tabungan emas digital yang semula ditujukan untuk S2 akhirnya digunakan lebih dulu untuk gelar acara pernikahan.
“Tujuan awalnya buat dana darurat dan pendidikan karena waktu itu belum punya plan nikah,” ungkapnya
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang