NGANJUK, KOMPAS.com – M Wiji Purnomo (38), pendamping sosial Program Keluarga Harapan (PKH) di Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, punya kisah menarik soal investasi emas di Pegadaian.
Purnomo, demikian warga Perumahan Griya Ngronggot Asri ini akrab disapa, kini memilih berinvestasi Logam Mulia (LM) Antam melalui Pegadaian, sebagai salah satu cara untuk menabung jangka panjang.
Uniknya, keputusan tersebut diambil Purnomo setelah dirinya mendengar kisah inspiratif mengenai seorang generasi Z yang bisa menabung emas di Pegadaian dari hasil berjualan scrunchie atau ikat rambut.
Baca juga: Cara Ismail Sholeh Siapkan Dana Pendidikan Anak Lewat Tabungan Emas
Pria kelahiran Kediri ini mengaku mulai mengenal emas batangan setelah menikah pada tahun 2016.
Awalnya, Purnomo hanya membeli perhiasan untuk berinvestasi jangka panjang. Namun setelah tahu bahwa potongan harga jual kembali emas perhiasan cukup besar, akhirnya ia mulai beralih ke LM Antam.
“Harga jual perhiasan itu kan potongannya banyak. Terus saya baca-baca ketemulah LM,” ujar Purnomo kepada Kompas.com, Senin (22/9/2025).
Baca juga: Berkat Tabungan Emas, Hefni Wujudkan Mimpi Beli Rumah dan Mobil
Purnomo menerangkan, pada mulanya ia membeli logam mulia di toko perhiasan. Akan tetapi karena ketersedian LM Antam di toko perhiasan sering kosong, akhirnya ia beralih ke Pegadaian.
Pilihan Purnomo membeli LM Antam di Pegadaian bukan tanpa alasan. Selain karena prosesnya jelas dan cepat, juga terdapat pilihan menabung maupun membeli emas batangan bagi pelanggan.
“Dulu awal-awal pernah ke Pegadaian Kediri pas jual Antam. Tapi akhir-akhir ini pindah ke Pegadaian (UPC) Kertosono,” terangnya.
Menurut Purnomo, emas adalah instrumen investasi yang lebih aman, baik dari sisi syariah maupun keuntungan jangka panjang, berbeda dengan deposito.
“Kalau deposito kan harus pilih syariah atau tidak. Tapi kalau emas, kita beli ya sudah, langsung kita rasakan sendiri nilainya. Insyaallah aman,” tambahnya.