SURABAYA, KOMPAS.com - Aisyah (26) berhasil mengumpulkan tabungan emas senilai Rp 17 juta di Pegadaian untuk biaya pendidikan dan pernikahan.
Aisyah, perempuan asal Banten telah merantau di Surabaya sejak 2017 lalu untuk menempuh pendidikan di salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Kota Pahlawan.
Hidup di tanah rantau seorang diri jauh dari keluarga, ia berpikir untuk lebih berhemat agar kebutuhannya tercukupi.
Di sisi lain, ia harus menabung untuk keperluan di masa depan.
Baca juga: Tabungan Emas Jadi Jalan Sederhana Wahyu Aditya Menjaga Keluarga dan Masa Depan
Sedikit demi sedikit penghasilan dari pekerjaan content writer yang ia kerjakan sejak duduk di bangku perkuliahan disisihkan ke tabungan emas digital Pegadaian.
“Butuh tabungan yang fleksibel karena income fluktuatif. Tapi mau juga yang menghasilkan jadilah emas digital,” kata Aisyah, Rabu (24/9/2025).
Sebagai negeri millenial yang melek teknologi, Aisyah membutuhkan tabungan yang fleksibel dan mudah dijangkau.
Tidak perlu datang ke kantor cabang, datang pagi-pagi lalu mengantre panjang.
Dengan memanfaatkan genggaman smartphone, ia hanya tinggal mengunduh aplikasi Pegadaian untuk melakukan transaksi.
“Cara nabung seperti top up di e-wallet gitu. Tinggal masukin nominal yang dimau nanti sistem akan hitung gramasinya. Terus bayar pakai virtual account,” terangnya.
Baca juga: Warisan Nilai Sang Ibu, Fitri Menjadikan Emas Penopang Hidup
Selain itu, hanya bermodal nilai awal Rp 50.000 menurutnya tidak terlalu tinggi bagi pemilik kantong mahasiswa yang sedang disibukkan dengan skripsi saat itu.
“Terus spread atau nilai buyback emas cenderung rendah. Syarat awal buka tabungan Rp 50.000 dan nabungnya bisa start Rp 10.000,” terangnya.
Dalam sebulan, Aisyah bisa melakukan transaksi sekitar dua hingga tiga kali.
Tergantung pendapatan dan harga emas yang selalu fluktuatif.
“Tidak tentu. Karena patokannya waktu itu di nominal uang dan harga emas naik juga jadi gak sesuai gramnya. Sedapatnya di bulan itu berapa. Tapi sebulan bisa dua sampai tiga kali sekitar Rp 100.000-Rp 500.000 sekali nabung,” bebernya.