Keesokan harinya, giliran Saudah, lansia berusia 66 tahun, yang datang untuk menggadai perhiasannya.
Di usianya yang tak lagi muda, Saudah mengaku masih menjalankan usaha budidaya ikan dan udang.
Ia tak mau bergantung pada anak-anaknya yang sudah berkelurga. Lebih dari itu, Saudah mengaku bahwa profesi yang ia tekuni sejak menikah, tak bisa begitu saja ditinggalkan.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini 14 September 2025 di Pegadaian: Antam Naik Lagi, Cek Daftar Lengkapnya
Meski dikenal sebagai juragan tambak, Saudah tak memungkiri bahwa dirinya juga kerap mengalami gagal panen. Menurutnya, perubahan iklim menjadi salah satu penyebab kegagalan tersebut.
Saat demikian, ia tak bisa mendapatkan uang untuk modal tanam benih. Namun, Saudah tak mau tinggal diam. Ia enggan berpasrah atau mengandalkan pemberian anak-anaknya.
Kegigihan inilah yang membulatkan keputusan Saudah untuk menggadai emas simpanannya.
“Ya begini enaknya punya emas. Bisa digadai sewaktu-waktu, bisa untuk modal usaha,” ucapnya mantap.
Baca juga: Harga Emas di Pegadaian 13 September 2025: Antam dan Galeri 24 Turun, UBS Naik Rp 16.000
Saudah mengaku, ia sebenarnya disarankan anak-anaknya untuk menjual emas ketika membutuhkan modal usaha, seperti yang kerap ia lakukan sebelum ada Agen Pegadaian di Pulau Mengare.
Akan tetapi, Saudah menolaknya. Ia tak mau lagi menjual perhiasan simpanannya karena tidak yakin bisa membeli kembali jika digadaikan, mengingat harga emas yang terus naik.
“Anak-anak sebenarnya menyuruh saya menjual emas ini, tapi saya pikir lagi ‘kan sayang. Ini emas bagus. Emas tua. Kalau dijual, belum tentu saya bisa beli lagi seperti ini. Suami saya juga setuju pendapat saya,” tegasnya.
Baginya, sistem gadai lebih aman. Jika panen tidak sesuai harapan, ia cukup memperpanjang masa gadai, tanpa perlu kehilangan perhiasannya.
“Kalau panen berhasil, bisa ditebus. Kalau gagal panen ya tinggal diperpanjang," ujar Saudah.
Kini, dengan adanya Agen Pegadaian di dekat rumahnya, Saudah merasa sangat terbantu ketika membutuhkan modal usaha.
“Saya jadi tak perlu jauh-jauh ke kecamatan untuk menggadai. Tidak capek juga,” ucap Saudah.
Inayah sendiri tidak menyangka ruangan kecilnya akan menjadi tumpuan begitu banyak orang.
“Dulu saya kira cuma beberapa orang yang pakai. Ternyata banyak yang butuh,” katanya.
Tak terasa, sudah ratusan transaksi ia layani dari ruangan kecilnya itu sejak empat tahun lalu.
Kepala Pegadaian UPC Bungah, Muhammad Hardang Amrulloh, membenarkan klaim tersebut. Menurutnya, kinerja Inayah patut diapresiasi, di samping jumlah transaksinya yang cukup tinggi.
“Bu Inayah ini salah satu agen dengan transaksi terbanyak. Bahkan di Kecamatan Bungah, ia menempati urutan kedua. Artinya, kehadirannya benar-benar membantu masyarakat sekitar,” ujar Hardang.
Dari balik mejanya itu, Inayah kembali mengenang saat dirinya membantu mencairkan bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk pembuat petis udang.
Dengan bangga, ia menceritakan kesuksesan UMKM tersebut setelah mendapat KUR dari Pegadaian.
“Saya tidak menyangka, sekarang usahanya makin berkembang. Dia sering kirim produk ke luar kota juga,” ujarnya.
Langkah Inayah ini sejalan dengan tujuan Pegadaian mengEMASkan Indonesia, yang memperluas layanan keuangan formal hingga ke pelosok.
Menurut laporan tahunan PT Pegadaian (Persero) yang dilihat Kompas.com, jumlah agen di seluruh Indonesia kini mencapai 78.436 per 2024.
Melalui Agen Pegadaian, masyarakat diajak untuk memanfaatkan emas sebagai instrumen keuangan yang aman dan menguntungkan.
Bagi Sauda, Tuminem, dan banyak warga Pulau Mengare lainnya, Agen Pegadaian bukan sekadar tempat gadai. Ia adalah harapan, jembatan menuju kehidupan yang lebih baik.
Setiap kali mereka membawa perhiasan kecil yang tersimpan rapi, ibarat menambang emas dari tabungan hidupnya sendiri. Dari emas itulah mereka menemukan kembali daya, harapan, dan kemandirian di usia senja.
Tuminem berharap agar lebih banyak masyarakat yang merasakan manfaat Agen Pegadaian.
“Di sini pelayanannya bagus sekali, saya berharap bisa tambah sukses dan berkembang,” tegasnya.
Cerita mereka menjadi bagian kecil dari upaya besar #mengEMASkanIndonesia, sebuah gerakan yang memperlihatkan bagaimana emas dapat menjadi penopang kehidupan dan harapan baru bagi masyarakat di berbagai pelosok negeri.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang