Pagi itu, salah satu nasabah, Tuminem (73), yang tinggal sekitar 200 meter dari agen, datang untuk menerima uang hasil gadai. Pendengarannya mulai berkurang, penglihatannya pun tak setajam dulu.
Sebelum ada Agen Pegadaian di desa, Tuminem harus berangkat dengan motor tuanya ke kantor Pegadaian UPC Bungah setiap kali butuh uang.
“Dulu saya kalau ke kantor Pegadaian di kecamatan harus naik motor, tapi sekarang sudah tidak berani. Saya sudah sulit melihat jalanan. Takut nabrak orang,” ucapnya.
Kini, ia lega. Saat ada kebutuhan mendesak, sedangkan gaji suaminya yang bekerja sebagai guru swasta telat dibayarkan atau uang pensiunannya belum dicairkan, ia hanya perlu menggadaikan emas.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Tembus Rp 2,1 Juta, Pegadaian Malah Kompak Turun
“Saya senang sekali ada Agen Pegadaian di dekat rumah. Tidak usah jauh-jauh. Kalau butuh uang, tinggal ke sini saja. Menyerahkan emas lalu uang diterima beberapa jam kemudian,” katanya sambil tersenyum.
Tak hanya masalah jarak, Tuminem juga mantap memilih menggadai di Agen Pegadaian karena merasa aman.
Baca juga: Harga Emas di Pegadaian 15 September 2025: UBS, Galeri24 dan Antam Kompak Stagnan
Ia bercerita bahwa dirinya sebenarnya mengetahui adanya jasa pemberian pinjaman oleh salah seorang warga desa.
Namun, Tuminem memilih untuk tidak mencoba layanan tersebut karena tak mau terjerat dengan pinjaman berbunga tinggi.
“Di desa sini memang ada semacam rentenir. Kita serahkan barang berharga terus dapat uang. Saat mengembalikan uang, barang yang jadi jaminan dikembalikan. Tapi bunganya mahal, mencekik lah ibaratnya,” katanya.
“Kalau di sini, bunga kecil dan hitungan jelas. Hati jadi tenang,” ucapnya mantap, seraya menunjukkan surat gadai miliknya yang ia simpan rapi di sebuah dompet berwarna hitam.
Bagi Tuminem, menyerahkan perhiasan emas kesayangannya untuk digadai harus didasari kepercayaan.
Selama ini, ia sudah melakukan puluhan transaksi dengan Inayah, dan tidak pernah merasa kecewa.
“Bu Inayah ini jujur. Dia juga menjelaskan pelan-pelan karena saya kadang susah dengar. Kalau masih belum paham, biasanya ditulis di kertas,” katanya terkekeh.