Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Penyelidikan Sementara, Polda Jatim Sebut Bus Kecelakaan di Jalur Gunung Bromo Laik Jalan

Kompas.com, 16 September 2025, 16:02 WIB
Izzatun Najibah,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Penyelidikan awal oleh Polda Jatim mengungkap bahwa bus pariwisata yang mengalami kecelakaan di Jalur Gunung Bromo, Probolinggo, memiliki surat layak jalan.

Kecelakaan tersebut terjadi pada Minggu (14/9/2025) pukul 11.30 WIB saat bus yang membawa rombongan tenaga kesehatan (nakes) dari Rumah Sakit Bina Sehat, Jember, melintasi Jalan Raya Bromo, Desa Boto, Kecamatan Lumbang.

Menurut Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Iwan Saktiadi, hasil penyelidikan sementara oleh tim Traffic Accident Analysis (TAA) Ditlantas Polda Jatim, bersama Mabes Polri dan KNKT, menunjukkan bahwa bus tersebut dinyatakan layak jalan.

"Berdasarkan atas dikeluarkannya surat laik jalan, kondisi bus tersebut secara teknis dinyatakan layak jalan," ujar Iwan pada Selasa (16/9/2025).

Baca juga: Kecelakaan Bus Maut di Bromo, RSBS Fasilitasi Psikolog untuk Korban dan Nakes

Iwan menambahkan bahwa semua surat administrasi kendaraan dan pengemudi juga dinyatakan lengkap.

“Artinya KIR dalam kondisi lengkap, kemudian administrasi lainnya, baik itu kendaraan maupun pengemudinya juga lengkap, STNK, pengemudi sendiri juga SIM-nya juga sesuai dengan klasifikasi, di mana membawa kendaraan yang mengambil penumpang atau bus umum,” terangnya.

Bus pariwisata dengan nomor polisi P 7221 UG terdaftar atas nama PT Indra Jaya Bersama dan masih memiliki izin angkutan yang berlaku hingga 3 Oktober 2025.

Informasi mengenai surat laik jalan bus tersebut dapat ditemukan di laman resmi mitradarat.dephub.go.id.

Meskipun demikian, hasil penyelidikan ini masih bersifat awal dan penyebab pasti kecelakaan masih dalam tahap penyelidikan mendalam oleh tim TAA.

Kecelakaan ini diduga terjadi akibat gagal fungsi rem saat bus melintasi jalan menurun dan menikung di Desa Boto, Lumbang, Probolinggo.

Baca juga: Kecelakaan di Bromo: 6 Korban yang Dirawat di RSBS Jember Sudah Pulih dan Dipulangkan

Bus IND'S 88 Trans tersebut membawa rombongan tenaga kesehatan sepulang dari berwisata di Gunung Bromo untuk merayakan kelulusan.

Akibat kecelakaan, bus menabrak pembatas jalan jalur kanan dan terseret sekitar 60 meter sebelum berhenti.

Bus juga menabrak sepeda motor dengan nomor polisi N 2856 OE yang dikendarai Abdul Malik, namun beruntung pengendara tersebut selamat tanpa mengalami luka serius.

Dari total 52 penumpang dalam bus, delapan orang dilaporkan meninggal dunia, sementara 44 orang lainnya mengalami luka ringan hingga berat.

Saat ini, belum ada penetapan tersangka dalam insiden ini, dan kondisi pengemudi bus, Al Bahri, dilaporkan mengalami luka-luka.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau