JEMBER, KOMPAS.com - Tangis para korban kecelakaan bus di lereng Bromo pecah ketika Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa datang menjenguk, Senin (15/9/2025).
Sejumlah korban yang tengah dirawat di Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Jember seolah tak segan menangis di pelukan Khofifah.
Mereka mengungkapkan kepedihan yang dirasakan dan duka kehilangan rekan kerja juga saudara dalam peristiwa yang terjadi pada Minggu (14/9/2025).
Baca juga: Kecelakaan Maut di Bromo, Anggota DPRD Jatim Minta Dishub Perketat Pemeriksaan Bus
Direktur Utama RSBS Jember dr Faida mendampingi Khofifah yang banyak menjelaskan bahwa para korban sebagian adalah karyawan dan tenaga kesehatan terbaik RSBS.
"Innalillahi wa inna ilaihi roji'un. Kita semua berduka dari kecelakaan kemarin ada 8 orang yang dinyatakan meninggal dan sudah dimakamkan tadi malam dan tadi pagi," kata Khofifah.
Baca juga: 1 Korban Tewas Kecelakaan Maut Bromo Tak Punya Ahli Waris, Jasa Raharja Hanya Salurkan ke 7 Penerima
Khofifah juga menyerahkan santunan duka kepada ahli waris korban tewas.
Ia mendatangi langsung ke rumah duka keluarga Bella Puteri Kayila Nurjati (10), Hendra Pratama (37), Wardatus Soleha (35), Aiza Farhani Agustin (7), dan Arti Wibowati (34).
Sementara santunan untuk tiga ahli waris lainnya ia serahkan melalui RSBS Jember.
"Kalau ini kategori kecelakaan seperti ini atau ada bencana alam, maka SOP-nya kita memberikan santunan duka cita. sebesar Rp 10 juta," terangnya.
Selain itu, Pemprov Jatim memberikan dukungan kepada para korban luka-luka yang dirawat sebagai bentuk dukungan sebesar Rp 5 juta tiap orang.
"Kalau pengobatan sudah dari RSBS, tapi kan ada kebutuhan keluarga yang mungkin harus mobile dan seterusnya," paparnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang