Editor
MOJOKERTO, KOMPAS.com - Terungkap nasib memilukan keluarga TAS (25), korban mutilasi sang pacar, Alvi Maulana (24).
Keluarga TAS yang tinggal di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur bukanlah keluarga kaya.
Orang tua TAS, Setiawan dan Evi, sehari-harinya berjualan sempol di depan Masjid Agung Lamongan.
Ketua RT tempat dimana orangtua korban tinggal, Sukirno mengungkapkan, sebelum berjualan sempol, orangtua Tiara pernah berjualan es tebu.
Hasil jualan sempol itu lah yang dipakai untuk membiayai TAS kuliah di salah satu universitas di pulau Madura dan adiknya yang berada di SMA Negeri di Lamongan.
Kabar TAS tewas dimutilasi pacarnya, membuat keluarga ini sempat kebingungan.
Orangtua TAS langsung menuju ke Mojokerto, tempat ditemukan potongan tubuh anaknya kali pertama.
Sukirno mengaku mendengar kasus yang menimpa warganya dari Babinkamtibmas.
Dalam pandangan RT, orangtua korban orang baik, juga aktif di kegiatan RT.
"Ya ikut ngecat trotoar dengan saya juga," katanya.
Baca juga: Polisi Pastikan Kondisi Mental Pelaku Mutilasi Kekasih yang Jenazahnya Ditemukan di Mojokerto
Sementara untuk TAS, Sukirno mengaku sudah lama tidak bertemu dengan korban yang diduga sudah bekerja di Surabaya.
Berdasarkan pantauan pada Senin (8/9/2025), orangtua TAS belum pulang dari Mojokerto.
Sementara adik TAS yang semula seorang diri di rumah, meninggalkan rumah usai dijemput pamannya, Teguh, Minggu (7/9/2025) sore.
Di rumah tersebut hanya ada dua motor yang terpakir di teras, gerobak tempat jualan sempol dan gerobak bekas jualan es tebu yang terparkir di selatan rumah.
Selain itu juga terlihat beberapa pakaian yang dijemur dan masih ada sejak Sabtu.