Editor
Sementara pintu pagar dari besi BRC juga terkunci.
Baca juga: Terungkap Pekerjaan Alvi, Pelaku Mutilasi Kekasih di Pacet Mojokerto
Kepala Desa tempat dimana orangtua TAS tinggal, Eko Widianto juga mengatakan, kedua orangtua korban belum kembali sampai siang ini.
"Rumahnya tertutup, pintu pagar juga masih digembok," kata Eko, Senin (8/9/2025).
Ia tidak tahu pasti mengapa kedua orangtua korban belum kembali.
Selain tidak ada yang bisa dihubungi, juga belum ada perkembangan informasi.
"Mungkin urusannya belum selesai di sana," tambahnya.
Eko juga memastikan jasad korban belum tiba di rumah duka.
Pihaknya terus memantau perkembangannya, termasuk kapan kepulangan keluarga dan jasad korban.
"Saya masih juga masih menunggu perkembangannya," kata Eko.
Baca juga: Pelaku Mutilasi Buang Bagian Tubuh Kekasihnya Sedikit demi Sedikit
Ia juga belum tahu dimana korban nanti akan dimakamkan.
Sejak pagi hingga siang ini, Eko mengungkapkan sudah dua kali meninju rumah korban.
Seperti diketahui, TAS tewas dibunuh dan dimutilasi Alvi Maulana alias AM (24), kekasihnya.
Alvi adalah teman kuliah TAS yang sama-sama sudah lulus.
Kapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto mengungkapkan, AM yang berasal dari Sumatera itu sudah menyelesaikan kuliahnya beberapa waktu lalu.
"Terduga pelaku pernah berprofesi sebagai tukang jagal hewan pada saat waktu yang lalu," ungkap Ihram.
Baca juga: Minta Maaf Usai Bunuh dan Mutilasi Kekasihnya di Kos Surabaya, Alvi: Saya Emosi
Kustarto juga memastikan akan menjerat pelaku dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.
"Tidak hanya Pasal 338 tapi 340 KUHP karena sudah merencanakan, dan dengan keji melaksanakan aksinya," katanya.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Nasib Pilu Orangtua Tiara Korban Mutilasi di Surabaya yang Rela Jualan Sempol Demi Kuliahkan Korban.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang