Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerangka Manusia Ditemukan di Lahan Kosong Kota Malang, Diduga Pria yang Hilang Sejak April

Kompas.com, 19 Agustus 2025, 16:16 WIB
Nugraha Perdana,
Icha Rastika

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Warga di kawasan Polehan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur digemparkan dengan penemuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong dekat aliran Sungai Bango pada Selasa (19/8/2025) pagi.

Identitas kerangka tersebut diduga kuat adalah seorang pria lansia yang dilaporkan telah meninggalkan rumah sejak empat bulan lalu.

Kerangka tersebut pertama kali ditemukan sekitar pukul 06.00 WIB oleh Foury Abdurrahman (27), seorang warga yang sedang membersihkan lahan tersebut untuk ditanami singkong.

Baca juga: Dua Kerangka Badak Jawa Hasil Buruan Diserahkan ke Museum Negeri Banten

Foury menyampaikan bahwa perhatiannya tertuju pada sebuah celana jeans berwarna biru yang awalnya dikiranya hanyalah tumpukan sampah.

"Ini pertama kalinya saya ke lahan ini. Saat sedang bersih-bersih, saya lihat ada celana jeans. Namun, ketika saya dekati, ternyata itu adalah tulang belulang manusia," ujar Foury pada Selasa (19/8/2025).

Temuan tersebut segera dilaporkan kepada Ketua RT setempat, Muslim, yang langsung meneruskannya ke kepolisian.

Tim dari Polsek Blimbing dan tim medis segera tiba di lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Menurut saksi, di lokasi itu tidak tercium bau menyengat karena jenazah telah lama terurai dan hanya menyisakan tulang-belulang.

Meskipun jenazah sudah sulit dikenali, identitasnya mulai terungkap dari pakaian yang masih melekat pada kerangka, yaitu kemeja motif kotak-kotak dan celana jeans biru.

Baca juga: Polisi Temukan 2 Kerangka Manusia di Sumur Rumah Pemutilasi Padang Pariaman

Berdasarkan keterangan Ketua RT, Muslim, ciri-ciri pakaian tersebut identik dengan yang dikenakan oleh Misnan (70), seorang warganya yang diketahui hilang.

"Pihak keluarga membenarkan bahwa pakaian itu sama seperti yang dipakai Misnan saat terakhir kali meninggalkan rumah," ujar Muslim.

Misnan diketahui tidak memiliki istri maupun anak dan tinggal bersama saudaranya.

Menurut informasi yang diterima, ia telah meninggalkan rumah tanpa kabar sejak April 2025.

"Almarhum dikenal sebagai sosok yang pendiam namun tidak menunjukkan tanda-tanda gangguan kejiwaan. Orangnya memang sering bepergian sendiri dan sering mendatangi lokasi ini untuk mandi di sungai," kata Muslim.

Setelah proses identifikasi awal oleh Tim Inafis Polresta Malang Kota, kerangka tersebut langsung dievakuasi ke Kamar Jenazah Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.

Kapolsek Blimbing, AKP M Roichan mengatakan bahwa berdasarkan pemeriksaan awal, diperkirakan korban telah meninggal dunia sekitar tiga bulan yang lalu.

"Untuk memastikan penyebab pasti kematian, jenazah akan menjalani proses visum mendalam di RSSA. Saat ini kami masih menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut," kata dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau