Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Laporan Warga soal Sampah Berserakan di Pinggir Jalan, Cak Ji Tegaskan Tidak Akan Angkut Lagi Jika Kejadian Terulang

Kompas.com, 16 Agustus 2025, 10:32 WIB
Azwa Safrina,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Viral di media sosial, sebuah video menunjukkan keluhan warga mengenai penumpukan sampah di pinggir Jalan Jatisrono, Kecamatan Semampir, Surabaya, Jawa Timur.

Dalam video tersebut, seorang warga meminta bantuan Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, untuk menangani masalah tersebut.

“Mohon bantuan pak Armuji untuk sampah di jalan pinggir Jatisrono menumpuk,” ucapnya.

Menanggapi keluhan tersebut, Armuji melalui akun Instagram resminya mengingatkan kepada seluruh warga agar tidak membuang sampah sembarangan dan mematuhi peraturan yang telah ditetapkan.

Baca juga: Fasum Diduga Dijadikan Lahan Bisnis di Surabaya, Armuji Minta Lahan Pengganti

“Sering kali kita menerima laporan, terutama di wilayah (Surabaya) utara dan ini laporan di Jatisrono."

"Saya mengimbau kepada seluruh warga di sana, padahal di situ sudah terpasang tulisan ‘Dilarang Membuang Sampah’,” imbau pria yang akrab disapa Cak Ji itu, Jumat (15/8/2025).

Cak Ji juga meminta agar RT/RW setempat meningkatkan pengawasan terhadap kebersihan lingkungan.

Salah satu cara yang disarankan adalah dengan memotret, merekam video, atau meminta KTP orang yang kedapatan membuang sampah sembarangan.

“Supaya enggak berulang kali kita mengerahkan petugas kebersihan untuk mengangkut sampah di sana,” tuturnya.

Baca juga: Armuji Terima Aduan Warga Minta Dipertemukan dengan Eri Cahyadi untuk Anaknya yang Sakit

Ia menjelaskan, setiap kali petugas kebersihan mengangkut sampah, volume yang diangkut bisa mencapai hampir satu truk.

“Lah kalau kita terus-terusan seperti ini, ini artinya tidak mendidik kesadaran masyarakat di sana,” ujarnya.

Cak Ji menegaskan bahwa sampah yang dibuang sembarangan tidak hanya berdampak buruk bagi lingkungan, tetapi juga dapat menjadi sarang penyakit.

“Tolong ya bapak ibu jangan membuang sampah seperti itu, itu akan membawa dampak yang buruk dan membawa penyakit. Pesan saya seperti itu,” tegasnya.

Lebih lanjut, Cak Ji menegaskan bahwa jika kejadian serupa terulang, pihaknya tidak akan lagi mengangkut sampah-sampah tersebut.

Baca juga: Polemik Sumbangan Agustusan di Surabaya Berakhir Damai Usai Dimediasi Armuji

“Sekarang kita angkut, tapi kalau nanti ada lagi kita tidak akan angkut,” tegasnya.

Di akhir video yang viral, terlihat petugas kebersihan membersihkan sampah-sampah yang dibuang sembarangan di beberapa lokasi, termasuk di Jalan Endosrono dan Jalan Wonosari, Surabaya, Rabu (13/8/2025).

“Ini kita bersihkan sampai menjelang setengah hari enggak apa-apa, teman-teman penyapuan kerahkan satu titik hampir satu truk,” ucap seseorang dalam video tersebut.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau