"Sejauh ini dugaan pemukulan itu tidak dilakukan oleh senior atau mahasiswa UTM," tegasnya.
Meski demikian, Surokim berkomitmen mengusut kasus ini dan tidak akan mentolerir aksi kekerasan yang dilakukan siapa pun, terutama oleh warga kampus.
"Kami punya satgas terkait itu akan langsung bergerak melakukan penyelidikan jika itu terjadi karena kampus UTM komitmen tidak menolerir berbagai tindak kekerasan," ujarnya.
Baca juga: Viral, LO Ospek UTM Diduga Minta Mahasiswa Baru Bayar Rp 120.000
Ketika ditanya mengenai keberadaan MF di lokasi penganiayaan dan peran MF dalam mengintimidasi korban, Surokim enggan memberikan komentar lebih lanjut.
"Silahkan tanya langsung pada yang bersangkutan," ujarnya.
Di sisi lain, MF saat dihubungi mengaku tidak melihat kejadian tersebut.
Namun, saat ditanya apakah ia berada di lokasi penganiayaan, MF enggan menjawab.
"Saya tidak melihat," jawabnya singkat.
Sebelumnya, MM dilaporkan diculik di area kampus oleh sejumlah orang menggunakan mobil.
Korban kemudian dibawa ke sebuah rumah indekos di sekitar UTM, di mana ia dipaksa menandatangani surat pernyataan oleh MF.
Setelah itu, MM dianiaya orang tak dikenal hingga mengalami luka di wajah dan kepala bocor.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang