SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, berencana memberikan bantuan kepada keluarga M Sarif (23), seorang pasien obesitas yang dievakuasi dari kamar kosnya di Jalan Brawijaya Kedurus 1, Kecamatan Wonokromo.
Sarif, yang memiliki bobot 150 kilogram, telah menjalani perawatan di RSUD dr Soewandhie sejak Rabu (6/8/2025) malam.
Eri Cahyadi menjelaskan bahwa pihaknya akan melakukan pendataan terkait status kependudukan Sarif.
"Kita akan lihat sebenarnya, dia KTP-nya pindah di sini (Surabaya) berapa, tahun piro? Dee (dia) posisinya seperti apa?" ujarnya saat ditemui di Kebun Binatang Surabaya (KBS) pada Sabtu, 9 Agustus 2025.
Baca juga: Tetangga Harap Pemkot Surabaya Bantu Keluarga Pasien Obesitas yang Dievakuasi ke RS
Jika terbukti bahwa Sarif adalah warga asli Surabaya atau telah tinggal di kota tersebut sebelum tahun 2022, Eri menyatakan bahwa bantuan akan segera diberikan.
"Tapi kalau ternyata memang (pasien obesitas) orang Surabaya terdata dan KTP-nya sebelum tahun 2022 ya itu pasti akan kita bantu. Kalau KTP-nya itu baru-baru ya kan kita berat," tambahnya.
Eri juga menekankan pentingnya pendataan kos-kosan agar pemerintah dapat memberikan bantuan dengan lebih efisien.
"Kos-kosan ini harus terdata, siapa yang kos di sana, penduduk yang akan tinggal 2x24 jam itu harus lapor RT dan RW," ujarnya.
Kondisi Sarif diketahui cukup memprihatinkan.
Baca juga: Pria Obesitas di Surabaya Dievakuasi, Alami Hernia dan Sesak Napas serta Jantung Bengkak
Ia dan ibunya, Turiyah (57), sehari-hari berpenghasilan dari berjualan tisu.
Keduanya tinggal di kamar kos berukuran sekitar 2x2 meter di dalam gang sempit.
Turiyah mengungkapkan bahwa ia mengajak Sarif berjualan tisu di lampu merah untuk mendorong anaknya bergerak.
"Kesehariannya jualan tisu di lampu merah dekatnya (Kantor) TVRI, sama saya. Pas jualan itu matanya sudah enggak kelihatan, anaknya silinder," ujarnya.
Namun, usaha mereka terhambat setelah Sarif mengeluh demam selama dua bulan terakhir.
"Ya udah 2 bulan pokoknya enggak jualan, ya sampai sekarang gak jual, akhirnya ya enggak ada pemasukan dari mana-mana," ungkap Turiyah.
Baca juga: Pria Obesitas di Surabaya Dievakuasi, Ibu Pasien: Beratnya Bukan 400 Kg, Tapi 150 Kg
Ia kini mengandalkan pinjaman untuk kebutuhan sehari-hari dan pengobatan.
Turiyah berharap agar anaknya segera sembuh dari penyakit yang diderita, termasuk hernia, pembengkakan jantung, dan sesak napas.
"Ya, saya hanya berharap anak saya cepat sembuh," tuturnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang