Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terekam CCTV, Penjambret Bersenjata Celurit yang Lukai Perempuan di Pasuruan Ditangkap

Kompas.com, 7 Agustus 2025, 18:14 WIB
Moh. Anas,
Icha Rastika

Tim Redaksi

PASURUAN, KOMPAS.com - Satuan Reskrim (Satreskrim) Polres Pasuruan Kota menangkap pelaku jambret tas yang tega melukai perempuan.

Pelaku diamankan berkat rekaman kamera CCTV serta akurasi data, yang membuat wajah dan pergerakan pelaku terdeteksi meski sudah bersembunyi selama 3 hari di rumah temannya.

Modus pelaku saat menjambret yakni berpura-pura menanyakan alamat kepada korban.

"Wajah pelaku memang terlihat jelas di CCTV. Setelah dilakukan analisis wajah dan ciri-ciri lainnya, pelaku baru bisa ditangkap di rumah temannya," kata Kasatreskrim Polres Pasuruan Kota, Iptu Choirul Mustofa, Kamis (07/08/2025).

Baca juga: Residivis Jambret Sadis Mengaku Sudah Beraksi di Empat Lokasi di Kota Batu

Choirul menyampaikan bahwa sebelum berhasil menangkap pelaku, pihaknya melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta penelusuran sejumlah video CCTV di beberapa titik.

Mulai dari wajah, ciri-ciri khusus, warna baju, motor warna hitam, dan pergerakan saat pelarian diamati. 

Mendapati ciri-ciri tersebut, penyidik langsung menganalisis pelaku dengan daftar nama pelaku aksi kejahatan penjambretan.

"Hasilnya ternyata satu residivis curanmor yang mirip dengan pelaku, sehingga tim Resmob langsung menyanggong selama 3 hari. Namun pelaku tidak ada, melainkan bersembunyi di rumah temannya dan langsung kita bawa ke Polres," katanya. 

Saat pemeriksaan, pelaku berinisial EKPM (40), warga Kampung Pucangan, Kelurahan Purworejo, Kota Pasuruan mengakui bahwa celurit sudah disiapkan dan digunakan jika sudah terdesak.

Saat melakukan aksi penjambretan tas milik SIW, pelaku mengaku terpaksa mengeluarkan celurit karena tidak berhasil merampas tas korban.

"Pelaku berpura-pura menanyakan alamat. Saat korban lengah, pelaku merampas tas. Namun korban mempertahankan sampai tali tas terputus. Karena terdesak, pelaku mengeluarkan celuritnya," katanya.

Baca juga: Jambret di Surabaya Dihajar Warga, Polisi Sebut Baru 10 Hari Bebas dari Penjara

SIW, seorang perempuan asal Jl Darmoyudo, Kelurahan Purworejo, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan, Jawa Timur, pada Minggu (04/08/2025), mengalami luka parah terkena sabetan celurit seorang laki-laki yang tidak dikenalnya di depan rumahnya.

Korban mencoba mempertahankan tas miliknya hingga tali tas terputus.

Sementara itu, pelaku mengeluarkan sebilah celurit dan mencoba melukai korban.

Meski mendapat ancaman, korban masih terus melakukan perlawanan dengan menahan sabetan celurit.

Sontak, korban pun berteriak meminta pertolongan warga sekitar.

Akibat peristiwa itu, korban harus mendapatkan perawatan medis dengan 24 jahitan di jari dan telapak tangannya.

Sementara itu, pelaku melarikan diri dan aksinya terekam di CCTV.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau