Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resahkan Warga, Acara Hura-hura 183 Remaja Geng Batandos di Jombang Dibubarkan, Banyak Botol Miras di Lokasi

Kompas.com, 27 Juli 2025, 15:00 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Krisiandi

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Kepolisian Resor (Polres) Jombang, Jawa Timur, membubarkan sebuah privat party yang diadakan oleh ratusan remaja dari berbagai daerah di sebuah vila di Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, pada Minggu (27/7/2025) dini hari.

Acara tersebut diorganisir oleh komunitas yang menamakan diri Geng Batandos, singkatan dari “Bajingan Tanpa Dosa”.

Kegiatan yang bertajuk reuni ini berlangsung sejak Sabtu (26/7/2025) petang dan dihadiri oleh ratusan peserta.

Baca juga: Ketika Petugas Damkar Tenangkan 3 Santri di Jombang yang Berencana Kabur karena Sering Di-bully

Kasat Reskrim Polres Jombang, AKP Margono Suhendra, menjelaskan bahwa pembubaran acara tersebut dilatarbelakangi oleh keresahan masyarakat terkait aktivitas para remaja.

"Awalnya memang undangan silaturahmi, namun setelah kami cek dan kami pastikan ke lokasi, ada kegiatan meminum minuman keras,” ungkap Margono di Mapolres Jombang, Minggu (27/7/2025).

Ia menambahkan bahwa acara tersebut tidak memiliki izin dari kepolisian dan diisi dengan live musik DJ yang diselingi konsumsi minuman keras.

Pada Sabtu malam, polisi telah meminta penyelenggara untuk membatalkan acara, namun permintaan tersebut diabaikan.

Baca juga: Ulama Jombang Dukung Pelarangan dan Haramkan Sound Horeg, Ini Penjelasannya


"Jumlah peserta yang datang dari berbagai daerah semakin banyak," kata Margono.

Karena potensi gangguan ketertiban dan dampak keresahan masyarakat, polisi akhirnya membubarkan acara tersebut dan mengamankan 183 remaja yang berada di vila.

“Kami mengamankan 183 orang remaja yang saat itu berada di vila, untuk kami lakukan pembinaan,” ungkapnya.

Dari total remaja yang diamankan, 11 orang berasal dari Surabaya, 20 orang dari Semarang, 33 orang dari Lamongan, 34 orang dari Kabupaten Jombang, 4 orang dari Bojonegoro, 61 orang dari Gresik, 1 orang dari Tuban, 17 orang dari Mojokerto, dan 2 orang dari Sidoarjo.

Margono menjelaskan bahwa petugas telah melakukan pemeriksaan terhadap masing-masing remaja, kendaraan, serta barang-barang yang dibawa.

Baca juga: Bukan Ditilang, Pengendara Motor di Jombang Justru Dapat Hadiah Saat Terjaring Operasi Patuh

Meskipun tidak ditemukan senjata tajam, banyak minuman keras ditemukan di lokasi.

Remaja yang tidak terjerat kasus pidana langsung diserahkan kepada orang tua mereka.

Sebagai informasi, Geng Batandos memiliki catatan sejarah terkait kasus pengeroyokan.

Pada 27 November 2024, beberapa anggota geng ini terlibat dalam pengeroyokan seorang remaja, yang berujung pada penangkapan tiga orang anggota Geng Batandos pada 4 Desember 2025.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau