Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Anggota Ormas Sekap Pegawai BOT Finance di Surabaya Jadi Tersangka

Kompas.com, 18 Juli 2025, 22:20 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Bilal Ramadhan

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Polisi menetapkan 5 anggota organisasi masyarakat (ormas) yang menyekap seorang pegawai BOT Finance di Surabaya, sebagai tersangka.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Edy Herwiyanto mengatakan, para pelaku tersebut terbukti melakukan ancaman kekerasan, kepada korban selama penyekapan.

"Setelah pemeriksaan dan ditemukan bukti dalam video, yang bersangkutan (pelaku) melakukan ancaman kekerasan terhadap korban," kata Edy, Jumat (18/7/2025).

Baca juga: Pegawai BOT Finance di Surabaya Dibawa Sekelompok Orang, Polisi Sebut Disekap di Kantor Ormas

Akan tetapi, Edy tidak menyelaskan secara detail identitas para pelaku penyekapan pegawai BOT Finance tersebut.

Sebab, pihaknya masih melakukan proses pemeriksaan lebih lanjut.

"Atas kejadian tersebut lima pelaku diketapkan sebagai tersangka, yaitu membuat perasaan tidak enak dan melakukan pengeroyokan. Dengan ancaman di atas lima tahun (penjara)," ucapnya.

Lebih lanjut, kata Edy, para pelaku sendiri memaksa korban untuk menyerahkan kendaraan yang sudah disita oleh perusahaan BOT Finance sebelumnya, dari seorang kreditur.

"Sedangkan lima orang tersebut sebenarnya juga bukan sebagai pemilik kendaraan tersebut. Sehingga dia tidak ada hubungan hukum Antara korban dengan BOT Finance," jelasnya.

Baca juga: Karyawan BOT Finance Surabaya Diduga Diculik Anggota Ormas, Polisi Tangkap 5 Orang

Oleh karena itu, Edy meminta anggotanya, juga melakukan pemeriksaan terhadap seorang kreditur yang dimaksud. Hal tersebut untuk mengetahui hubungannya dengan kelima pelaku.

"Kita tanya, apakah saudara mendapat kuasa korban, apakah sudah kenal dengan korban, (jawabannya) juga tidak. Sehingga kita anggap tidak ada hubungan hukum dan juga bentuk premanisme," tutupnya.

Baca juga: Hingga Akhir Juni 2025, KAI Daop 8 Surabaya Layani 6 Juta Penumpang Kereta

Diberitakan sebelumnya, berdasarkan video yang diunggah akun Instagram @jktnewss, terlihat sejumlah orang tengah berdiskusi di suatu ruangan. Lalu, seorang pria mengenakan kemeja diajak keluar.

Kemudian, pria tersebut diajak oleh kelompok tersebut keluar dari gedung dan langsung dimasukkan ke dalam mobil. Akan tetapi, masih belum diketahui lokasi yang dituju oleh kendaraan itu.

"Seorang karyawan BOT Finance di Surabaya diculik ormas, keberadaan aparat di tempat dipertanyakan?," tulis akun @jktnewss, dalam video yang diunggah.

Baca juga: Sebar Video Bersama Pasangan Sejenisnya, Pria Asal Pamekasan Ditangkap di Surabaya

Dalam keterangannya, @jktnewss menyebut, peristiwa itu diduga sebuah penculikan yang dilakukan ormas kepada karyawan BOT Finance. Korban dibawa secara paksa oleh sekelompok orang.

"Korban dibawa paksa ke dalam mobil oleh beberapa pria, dan hingga kini belum diketahui keberadaannya. Pihak manajemen dan keluarga korban mendesak aparat untuk segera bertindak," ujarnya.

"Berdasarkan kronologi yang diceritakan, berawal seorang debitur yang meminta bantuan ormas untuk membekingi permasalahan macet pembayaran," tambahnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau