“Untuk wilayah Jawa Timur ini hampir seluruhnya mengalami penurunan suhu minimum berkisar antara 1-2 derajat celcius, dan ini memang normal,” terangnya.
Baca juga: Dampak Cuaca Ekstrem di Bali: Banjir, Longsor, hingga Listrik Padam
Terutamanya di wilayah dataran tinggi seperti pegunungan yang biasanya akan didapati embun Kristal saat suhu udara semakin menurun.
Siska mengatakan, dampak yang akan dirasakan dari fenomena bediding ini masyarakat akan lebih rentan terhadap udara dingin sehingga diharapkan untuk lebih menjaga imunitas tubuh.
Tak hanya itu, adanya peningkatan embun es di dataran tinggi sehingga kemungkinan komoditas pertanian akan lebih menurun karena banyak tanaman yang layu atau mati.
Para peternak juga diimbau untuk segera melakukan mitigasi karena dengan penurunan suhu akan menyebabkan hewan ternak lebih rentan terserang penyakit, terutamanya kelompok unggas.
“Oleh karena itu, kami juga mengimbau untuk memitigasi hal tersebut yang kemungkinan masih akan berlangsung hingga puncak musim kemarau di Juli-Agustus ini,” ujar dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang