SURABAYA, KOMPAS.com - Widya Anggraini (30), warga Kecamatan Sukodono, Sidoarjo, telah melakukan pengecekan mata usai menjadi korban pelemparan batu saat naik Kereta Api (KA) Sancaka relasi Yogyakarta-Surabaya.
Dokter Rumah Sakit (RS) Mata Undaan, dr. Dedik Ipung Setiyawan mengatakan, pihaknya telah memeriksa Widya usai insiden pelemparan batu yang terjadi pada Minggu (6/7/2025) di pelintasan Klaten.
"Hasil pemeriksaan untuk yang Mbak Widya, itu hasil pemeriksaannya baik-baik. Tidak ada curiga terkait dengan kerusakan pada kornea," kata Dedik saat ditemui di Surabaya, Selasa (8/7/2025).
Baca juga: KAI Daop 8 Surabaya Dampingi Pengobatan Mata Penumpang KA Sancaka Korban Pelemparan Batu
"Jadi bagian mata itu ada beberapa lapis ya, ini yang lapisan paling luar itu ada kornea. Dari kornea tidak ada curiga adanya kerusakan pada mata," tambahnya.
Kemudian, kata Dedik, dokter juga sudah melakukan tes fluoresein atau pemeriksaan menggunakan pewarna khusus, untuk mendeteksi adanya kerusakan di bagian mata Widya.
"Dari hasil tes fluoresein pun juga didapatkan matanya kondisi normal, tidak adanya kebocoran. Jadi tidak ada kerusakan pada kornea, terbukti dari hasil pemeriksaan," jelasnya.
Baca juga: Penumpang KA Sancaka Dilempar Batu dari Jendela, Mata Terkena Serpihan Kaca
Sedangkan, lanjut dia, ditemukan beberapa serpihan kaca yang masih ada di wajah korban. Hal tersebut diduga karena terkena goresan setelah terjadinya pelembaran batu ke kereta.
"Kalau luka pasti akan terasa ya, 2 hari sampai 3 hari. Karena ada jaringan yang mengalami luka, sehingga diperlukan perawatan luka, jadi tidak boleh terkena air," ujarnya.
Dedik mengungkapkan, korban pelembaran batu tersebut tidak memerlukan perawatan intensif. Oleh karena itu, dia memberikan obat tetes untuk menghilangkan bekas warna merah di mata.
Diberitakan sebelumnya, Widya Anggraini menjad korban pelemparan batu saat menaiki KA Sancaka relasi Yogyakarta-Surabaya pada Minggu (6/7/2025).
Awalnya, ia sedang membaca buku di kursinya. Namun tiba-tiba, ada lemparan batu dari luar jendela. Jendela tersebut pun pecah.
Pecahan kaca karena lemparan batu tersebut mengenai perempuan itu. Korban terlihat memegangi wajahnya dan membungkukkan badan.
Korban mengaku bahwa saat itu dia dalam perjalanan malam dari Yogyakarta menuju Surabaya, Jawa Timur.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang