BANYUWANGI, KOMPAS.com - Korban tenggelamnya kapal motor penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya pada Rabu (2/7/2025) bertambah menjadi enam orang.
Korban terbaru adalah Afnan Aqiel Mustafa (3), anak dari korban yang terakhir kali ditemukan yaitu Fitri April L.
Adapun Fitri April ditemukan meninggal dunia pada pukul 13.30 WIB. Nama Fitri ditulis di papan informasi yang ada di Pelabuhan Ketapang.
Nama Afnan menambah daftar panjang nama-nama korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya sebelumnya, yaitu Anang Suryono (59), Eko Sastriyo (51), Elok Rumantini (34), DNA Cahyani (51), dan Fitri April L.
Baca juga: Berkat Sekoci dan Life Jacket, Korban KMP Tunu Pratama Jaya Selamat
Menurut dia, nama Aqiel dalam korban meninggal membuat sang nenek, Poniyem yang sejak pagi telah menunggu di Pelabuhan Ketapang kian terpukul.
Ia syok dan berkali-kali jatuh pingsan hingga dirawat petugas medis yang bersiaga di Pelabuhan Ketapang.
Tangis keluarga yang mendampingi Poniyem juga pecah. Terlebih, mereka telah menanti kabar Fitri dan Afnan yang bersama-sama menjadi penumpang kapal bersama dengan menaiki mobil travel itu.
Sementara itu, pencarian korban tenggelamnya kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya yang tenggelam pada Rabu (2/7/2025) malam dibayang-bayangi cuaca buruk.
Pada Kamis (3/7/2025) dini hari, tim SAR gabungan yang berangkat pada 00.18 WIB terkendala gelombang tinggi yang mencapai 2,5 meter.
Bahkan, saat pencarian, berdasarkan video yang dibagikan Pos SAR Banyuwangi, petugas melakukan penyisiran di Selat Bali dalam keadaan hujan.
Baca juga: Basarnas Kerahkan Helikopter Cari Korban KMP Tunu Pratama Jaya yang Tenggelam di Selat Bali
Cuaca membaik pada pagi hari hingga siang hari. Meski sempat dilanda hujan ringan yang hanya sebentar, matahari kembali bersinar dan cuaca di perairan Bali kembali cerah.
Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi mewanti-wanti proses pencarian kembali terkendala cuaca.
"Cuaca di perairan Bali berpotensi berawan tebal dan hujan ringan dengan kecepatan angin berkisar 5-25 kilometer per jam," kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III Banyuwangi adalah Teguh Tri Susanto.
Untuk kondisi arus laut saat ini menuju ke arah selatan dengan intensitas ombak relatif sedang hingga tinggi.
BMKG Banyuwangi meminta seluruh petugas untuk memperhatikan prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG untuk menjadi acuan dalam proses pencarian korban.
"Harus diperhatikan kondisi cuaca untuk koordinasi, termasuk jika ada situasi yang harus ditunda dulu," kata BMKG.
Baca juga: 10 Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Tak Diketahui Alamatnya, Identitas Lengkap Dinilai Sangat Penting
Terkini, 31 orang dari total 65 orang yang menumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam ditemukan selamat.
Dari data yang dipaparkan papan informasi di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur, terdapat 4 nama dari total 12 kru kapal yang tenggelam tersebut.
Pada data terbaru, dari insiden tersebut, sebanyak empat orang dikonfirmasi meninggal dunia, yaitu Anang Suryono (59), Eko Sastriyo (51), Elok Rumantini (34), serta Cahyani (45).
KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali pada Rabu (2/7/2025) malam, atau hanya 24 menit setelah bertolak dari Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur.
Kapal tersebut membawa 65 orang terdiri dari 53 penumpang dan 12 kru kapal. Kini, pencarian terus dilakukan.
Untuk keluarga penumpang yang mencari informasi terkait perkembangan terbaru, dapat menghubungi dua nomor telepon yang menjadi pusat layanan informasi, yaitu 081234429667 dan 082360703299.
Selain itu, bisa langsung ke Pelabuhan Ketapang, di pusat informasi di monitoring room serta ruang tunggu.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang