Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati: Angka Stunting di Lamongan Terus Turun Signifikan

Kompas.com, 30 Juni 2025, 12:47 WIB
Hamzah Arfah,
Bilal Ramadhan

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Bertindak sebagai pemimpin upacara, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi sempat mengatakan, angka stunting yang ada di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, terus menurun secara signifikan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Pak Yes-sapaan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, pada saat memimpin upacara memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32 di halaman gedung Pemkab Lamongan, Senin (30/6/2025).

Angka stunting di Lamongan yang tercatat 27,05 persen pada tahun 2022, dikatakan turun di angka 9,4 persen pada 2023 dan menjadi 6,9 persen di tahun 2024.

Data ini sekaligus di bawah target nasional yakni 14 persen.

"Alhamdulillah, dalam peringatan Harganas ke-32, Kabupaten Lamongan berhasil menandai dengan prestasi. Yakni, capaian penurunan stunting. Bebas stunting menjadi komitmen kami, dalam menciptakan ketahanan dan peningkatan taraf hidup keluarga," ujar Pak Yes.

Baca juga: 3 Bayi Aceh Utara Diduga Stunting dan Dirawat Intensif RSUD

Capaian apik tersebut, sekaligus juga menunjukkan keberhasilan upaya Pemkab Lamongan dalam menurunkan dan mencegah kasus stunting.

Menurut Pak Yes, keluarga adalah ketahanan utama dalam pembangunan bangsa dan negara, sehingga perlu dilakukan pembangunan keluarga tangguh.

Terlebih menyambut Indonesia Emas pada 2045, harus dilakukan langkah kebijakan yang pro keluarga.

Oleh Sebab itu, Pemkab Lamongan mengacu seperti yang tertuang dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

Di antaranya program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) adalah upaya gotong royong untuk mengatasi stunting dengan menghubungkan orang tua asuh dengan keluarga berisiko stunting.

Adapula Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya) adalah penyediaan tempat penitipan anak dengan pendampingan pengasuhan yang sudah terstandarisasi.

Baca juga: Penurunan Stunting Jabar: Menkes Targetkan 10 Persen, Dedi Mulyadi 5 Persen

Selain itu, ada juga Gerakan Ayah Teladan Indonesia (Gati) mendorong keterlibatan aktif ayah dalam pola pengasuhan anak, pendampingan remaja dan pra remaja, kemudian Lansia Berdaya (Sidaya).

Ini sebagai upaya pendampingan bagi keluarga lansia dan oleh lansia itu sendiri.

Juga ada SUPERAPPS KELUARGA sebagai layanan platform digital terintegrasi untuk berbagai layanan terkait kependudukan dan persoalan keluarga.

Dalam kesempatan yang sama, Pak Yes juga mengajak untuk terus menjalin kerja sama dalam melakukan pembangunan keluarga yang tangguh.

Dengan berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan dan keterampilan, kualitas kesehatan, hingga kualitas ekonomi.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau