Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ritual Mendak Tirta, Prosesi Penting Jelang Yadnya Kasada di Bromo

Kompas.com, 9 Juni 2025, 16:45 WIB
Icha Rastika

Editor

Sumber Antara

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Ritual Mendak Tirta di Air Terjun Madakaripura menjadi prosesi penting dari rangkaian upacara adat menjelang pelaksanaan Yadnya Kasada di Pura Luhur Poten Gunung Bromo oleh masyarakat Tengger di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

"Ritual Mendak Tirta menjadi simbol permohonan restu kepada Sang Hyang Widhi Wasa agar seluruh rangkaian upacara Yadnya Kasada berjalan lancar dan diberkahi," kata Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Probolinggo Bambang Suprapto di kabupaten setempat, Senin (9/6/2025).

Masyarakat Hindu Tengger di wilayah Kabupaten Probolinggo menggelar ritual Mendak Tirta di Air Terjun Madakaripura Desa Negororejo, Kecamatan Lumbang, Minggu (8/6/2025).

Baca juga: Ada Ritual Yadnya Kasada, TNBTS Tutup Bromo, Tengger dan Semeru Selama 4 Hari

Ratusan warga Tengger mengikuti ritual sakral itu dengan membawa sesaji berupa hasil bumi yang sebelumnya telah didoakan dan diletakkan di pelataran tempat suci di sekitar air terjun.

Ritual dipimpin oleh para Dukun Pandita Tengger dengan pembacaan mantra-mantra suci sebagai bentuk penghormatan kepada Sang Hyang Widhi Wasa.

Air Terjun Madakaripura dipilih bukan tanpa alasan. Tempat itu diyakini sebagai lokasi keramat yang menjadi tempat pertapaan Patih Gajah Mada, tokoh legendaris pemersatu Nusantara yang juga dianggap leluhur spiritual masyarakat Tengger.

"Air yang diambil dari lokasi itu dipercaya memiliki energi spiritual tinggi yang menyucikan jiwa dan alam semesta. Air yang diambil akan digunakan untuk menyucikan seluruh benda peribadatan di Pura Luhur Poten," tuturnya.

Ia menyampaikan, air suci yang dikumpulkan berasal dari beberapa sumber utama, tidak hanya Air Terjun Madakaripura.

Air juga diambil dari sumber mata air lainnya, termasuk Goa Widodaren, Sumber Semanik, Meru Moyo di Kabupaten Lumajang, Sumber Pitu Kabupaten Malang dan Rondo Kuning di Ranupani Kabupaten Lumajang.

"Semua sumber itu dianggap suci dan berperan dalam menyempurnakan prosesi penyucian spiritual umat Hindu Tengger," katanya.

Baca juga: Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Tutup Selama Nyepi dan Idul Fitri

Menurut dia, air dari berbagai sumber itu adalah simbol pemersatu elemen kehidupan.

Ketika semuanya dikumpulkan menjadi satu, hal itu menunjukkan persatuan dalam kesucian dan doa bersama seluruh masyarakat Tengger.

Setelah prosesi di Madakaripura selesai, air suci dibawa secara khusus ke Pura Luhur Poten di tengah lautan pasir Gunung Bromo.

Di sanalah puncak upacara Yadnya Kasada akan digelar, termasuk tradisi labuh sesaji ke dalam kawah Gunung Bromo sebagai bentuk pengabdian dan ucapan syukur kepada Sang Pencipta.

"Ritual Mendak Tirta tidak hanya menyimpan nilai relijius yang dalam, tetapi juga menjadi daya tarik budaya yang terus dijaga oleh masyarakat adat Tengger. Prosesi ini menjadi bagian dari warisan budaya tak benda yang memperkaya tradisi spiritual di kawasan Gunung Bromo," ujarnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau