Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar Video Warung Mbok Yem di Gunung Lawu Tutup, Keluarga Tegaskan Tetap Buka

Kompas.com, 2 Juni 2025, 07:47 WIB
Sukoco,
Icha Rastika

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS.com - Di sejumlah media sosial, beredar video pernyataan dari Muis, salah satu penjaga warung Mbok Yem, yang menyatakan warung Mbok Yem tutup mulai tanggal 27 Mei.

Dalam video berdurasi 2 menit 31 detik itu, dinarasikan bahwa pegawai warung Mbok Yem pamit. Tampak sejumlah orang berkumpul di dalam warung Mbok Yem

Di antara pegawai itu, tampak Muis, pegawai yang mengatakan akan pensiun setelah 19 tahun menemani Mbok Yem berjualan di puncak Gunung Lawu.

Posting-an tersebut diunggah oleh pemilik akun media sosial IG @jejakpendaki.

“Bahwasanya saya besok tanggal 27 Mei 2025 menetapkan untuk pensiun dari Gunung Lawu, khususnya pensiun dari Warung Mbok Yem, setelah 19 tahun saya menemani Mbok Yem dengan penuh rasa cinta, dengan penuh rasa damai, dengan penuh rasa sayang,” ucap Muis dalam video tersebut.

Baca juga: Mengenal Temon, Kera Peliharaan Mbok Yem yang Jahil

Dalam video itu, Muis juga mengaku belum tahu apakah setelah tanggal 27 Mei ada keluarga Mbok Yem yang akan meneruskan warung Mbok Yem tersebut atau tidak. 

“Setelah pensiun yang jelas ada generasi penerus selanjutnya. Siapa pun generasinya, saya tidak tahu,” katanya. 

Muis juga menyampaikan informasi terkait Temon, monyet peliharaan Mbok Yem.

Dia mengatakan, saat ini monyet tersebut berada di Kabupaten Blora.

“Bukan sementara, mungkin bisa jadi seterusnya. Temon dipelihara orang baik dari Blora, seorang pecinta binatang,” katanya.

Pada akhir video, Muis mengaku akan melihat kondisi Temon setelah turun dari warung Mbok Yem di Puncak Gunung Lawu.

Tidak tutup

Sementara itu, Saiful Gimbal, cucu dari Mbok Yem yang juga merupakan juru bicara keluarga besar Mbok Yem membenarkan bahwa sosok yang bicara di video tersebut adalah Muis, orang yang selama ini memang membantu Mbok Yem jualan di warung.

Baca juga: Awal Mula Mbok Yem Buka Warung di Puncak Gunung Lawu, Tolong Pendaki Kehabisan Bekal

Meski demikian, dia membantah bahwa warung Mbok Yem tutup.

“Tanggal 27 Mei kemarin, Muis itu turun jam 12 dan ada di Cemoro Sewu. Pak Saelan bersama istrinya itu kemudian naik ke Puncak Gunung Lawu. Jadi warung Mbok Yem tetap buka,” ujarnya melalui sambungan telepon, Senin (2/6/2025).

Saiful memastikan, pada peringatan 40 hari Mbok Yem, warung di Puncak Gunung Lawu juga tetap buka untuk membantu para pendaki mendapatkan makanan saat berada di puncak Gunung Lawu.

Meski Saelan turun untuk selamatan 40 hari, ia memastikan warung Mbok Yem tetap buka karena dijaga oleh Jarwo, salah satu warga yang juga membantu menjaga warung Mbok Yem.

“Pak Saelan kemarin turun karena selamatan 40 hari Mbok Yem, tapi warung dipastikan tetap buka dijaga oleh Jarwo. Kita tetap buka karena kita menyadari keberadaan warung Mbok Yem dibutuhkan oleh para pendaki yang kebanyakan naik ke puncak hanya berbekal uang. Warung Mbok Yem kita pastikan tetap buka,” ucapnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau