MAGETAN, KOMPAS.com - Di sejumlah media sosial, beredar video pernyataan dari Muis, salah satu penjaga warung Mbok Yem, yang menyatakan warung Mbok Yem tutup mulai tanggal 27 Mei.
Dalam video berdurasi 2 menit 31 detik itu, dinarasikan bahwa pegawai warung Mbok Yem pamit. Tampak sejumlah orang berkumpul di dalam warung Mbok Yem.
Di antara pegawai itu, tampak Muis, pegawai yang mengatakan akan pensiun setelah 19 tahun menemani Mbok Yem berjualan di puncak Gunung Lawu.
Posting-an tersebut diunggah oleh pemilik akun media sosial IG @jejakpendaki.
“Bahwasanya saya besok tanggal 27 Mei 2025 menetapkan untuk pensiun dari Gunung Lawu, khususnya pensiun dari Warung Mbok Yem, setelah 19 tahun saya menemani Mbok Yem dengan penuh rasa cinta, dengan penuh rasa damai, dengan penuh rasa sayang,” ucap Muis dalam video tersebut.
Baca juga: Mengenal Temon, Kera Peliharaan Mbok Yem yang Jahil
Dalam video itu, Muis juga mengaku belum tahu apakah setelah tanggal 27 Mei ada keluarga Mbok Yem yang akan meneruskan warung Mbok Yem tersebut atau tidak.
“Setelah pensiun yang jelas ada generasi penerus selanjutnya. Siapa pun generasinya, saya tidak tahu,” katanya.
Muis juga menyampaikan informasi terkait Temon, monyet peliharaan Mbok Yem.
Dia mengatakan, saat ini monyet tersebut berada di Kabupaten Blora.
“Bukan sementara, mungkin bisa jadi seterusnya. Temon dipelihara orang baik dari Blora, seorang pecinta binatang,” katanya.
Pada akhir video, Muis mengaku akan melihat kondisi Temon setelah turun dari warung Mbok Yem di Puncak Gunung Lawu.
Sementara itu, Saiful Gimbal, cucu dari Mbok Yem yang juga merupakan juru bicara keluarga besar Mbok Yem membenarkan bahwa sosok yang bicara di video tersebut adalah Muis, orang yang selama ini memang membantu Mbok Yem jualan di warung.
Baca juga: Awal Mula Mbok Yem Buka Warung di Puncak Gunung Lawu, Tolong Pendaki Kehabisan Bekal
Meski demikian, dia membantah bahwa warung Mbok Yem tutup.
“Tanggal 27 Mei kemarin, Muis itu turun jam 12 dan ada di Cemoro Sewu. Pak Saelan bersama istrinya itu kemudian naik ke Puncak Gunung Lawu. Jadi warung Mbok Yem tetap buka,” ujarnya melalui sambungan telepon, Senin (2/6/2025).
Saiful memastikan, pada peringatan 40 hari Mbok Yem, warung di Puncak Gunung Lawu juga tetap buka untuk membantu para pendaki mendapatkan makanan saat berada di puncak Gunung Lawu.
Meski Saelan turun untuk selamatan 40 hari, ia memastikan warung Mbok Yem tetap buka karena dijaga oleh Jarwo, salah satu warga yang juga membantu menjaga warung Mbok Yem.
“Pak Saelan kemarin turun karena selamatan 40 hari Mbok Yem, tapi warung dipastikan tetap buka dijaga oleh Jarwo. Kita tetap buka karena kita menyadari keberadaan warung Mbok Yem dibutuhkan oleh para pendaki yang kebanyakan naik ke puncak hanya berbekal uang. Warung Mbok Yem kita pastikan tetap buka,” ucapnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang