BANGKALAN, KOMPAS.com - Tingkat kemiskinan ekstrem di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, mulai mengalami penurunan sebanyak 3,24 persen.
Untuk mencegah jatuh miskin kembali (Jamila), Gubernur Jatim mengajak perempuan di Bangkalan untuk lebih berdaya.
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengaku tidak hanya melakukan pembagian bantuan sosial, tetapi juga mengajak perempuan untuk lebih berdaya dan berwirausaha.
"Bantuan tidak hanya jaminan sosial, namun harus dilengkapi dengan pemberdayaan. Jadi melalui program kami, perempuan pencari nafkah diberikan modal usaha," ujar dia di Bangkalan, Jumat (23/5/2025).
Baca juga: Kotawaringin Timur Catat Angka Kemiskinan Tertinggi di Kalteng, Mensos Ingatkan Bupati
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Restu Novi Widiani, mengatakan ada dua program untuk pemberdayaan perempuan agar tidak Jamila, adalah Putri Jawara untuk perempuan pencari nafkah, dan program Jawa Timur Pemberdayaan Usaha Perempuan (Jatim Puspa).
"Untuk bantuan modal Putri Jawara, kami memberikan Rp 3 juta untuk membuat usaha. Dan untuk Jatim Puspa, penerima akan mendapat bantuan modal usaha sebanyak Rp 2,5 juta," kata dia.
Nantinya, setelah dana diterima, penerima bantuan akan didampingi oleh petugas pendamping.
Sehingga, modal yang diberikan digunakan untuk membuat atau melanjutkan usaha yang ada.
"Tentu ada petugas pendamping yang memantau perkembangannya. Sehingga, nanti perekonomian penerima bisa membaik," ungkap dia.
Ia juga memastikan, modal bantuan itu tidak mendapat potongan apa pun. Sebab, dana akan diterima langsung oleh penerima bantuan melalui rekening masing-masing.
Baca juga: Penyebab Lambannya Penurunan Angka Kemiskinan di Indonesia
Diketahui, angka kemiskinan ekstrem di Bangkalan pada tahun 2023 sebanyak 3,81 persen. Angka itu menurun pada tahun 2024 menjadi 0,57 persen.
Sedangkan untuk angka kemiskinan reguler di tahun 2023 sebanyak 19,35 persen dan di tahun 2024 menjadi 18,66 persen.
Ada pun jumlah bantuan yang diberikan saat ini yakni penerima Jaring Pengaman Sosial sebanyak 836 orang, bantuan anak telantar 180 orang, bantuan lansia telantar 180 orang, dan bantuan penyandang disabilitas 250 orang.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang