Satpam tak melihat siapa pun selain Fauzi yang berdiri di depan gerbang.
“Katanya, itu pas bapak sampai tuh emang beneran kosong, tapi saya bilang ada orangnya, bentuknya rumahnya juga ada, orangnya keluar,” kata dia.
Merasa tak percaya, Fauzi pun membuktikan bahwa orderannya telah diantar dan customer memberikan uang padanya.
Dia pun membuka dompet untuk menunjukkan kepada satpam.
Namun, Fauzi sempat tak percaya ketika uang Rp 100.000 yang semula bergambar Soekarno-Hatta tiba-tiba berubah menjadi daun kering saat dikeluarkan dari dompet.
“Saya niat ambil uangnya. Seeeet… kok bukan uang? jadi daun kering tapi enggak gampang rapuh,” katanya.
Baca juga: Tidak ada Demo Ojol di Kendari, Ini Lagi Antar Orderan
Meski demikian, Fauzi mengaku menyimpan uang itu sampai sekarang sebagai kenang-kenangan.
Pengalaman menarik lainnya saat menjadi ojol dialami Ningsih (48), seorang driver perempuan asal Malang.
Ia mengaku pernah nyasar ke hutan setelah mengantar penumpang ke salah satu alamat di daerah Dengkol, Malang, sekitar pukul 19.00 WIB.
“Waktu balik, di Maps itu masuk ke permukiman ada gang satu dan dua. Tapi, pas masuk gang tiga itu tidak ada permukiman,” kata Ningsih.
Menurut pengakuan Ningsih, alamat yang dia lewati tiba-tiba tidak terdeteksi oleh Google Maps.
Dia masuk ke wilayah hutan yang diapit oleh bambu-bambu tanpa penerangan, jaraknya 5 kilometer dari permukiman.
“Jadi pring-pring (bambu-bambu) itu melengkung seperti terowongan. Gelap banget, saya sampai ngompol,” ucapnya.
Saat itu, Ningsih mengaku pingsan karena ketakutan melihat sesuatu yang diyakininya tak lazim.
“Saya ngompol, pingsan, terus tiba-tiba saya sudah di rumah warga. Ada sekitar 20 orang yang nolong saya,” ujar dia.