LUMAJANG, KOMPAS.com - Sebuah jembatan gantung yang menghubungkan Kecamatan Pasrujambe dengan Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur terpaksa ditutup oleh warga setempat.
Penutupan terpaksa dilakukan lantaran terdapat dua tali sling jembatan yang terputus.
Akibatnya, badan jembatan pada bagian yang terputus itu menggelantung.
Beberapa baut pada badan jembatan juga sudah hilang dan banyak yang berkarat.
Awalnya, kerusakan pada jembatan sepanjang 96 meter ini diketahui oleh warga yang melintas.
Kala itu, warga melihat plat baja hampir terjatuh.
"Yang tahu awalnya warga Candipuro yang biasa cari rumput disini, setelah itu kita lapor ke desa," ujar Iwan, salah satu warga Kecamatan Pasrujambe, Rabu (7/5/2025).
Baca juga: Jembatan Mahakam 20 Kali Ditabrak Kapal, Pengamat Sorot Lemahnya Koordinasi Antar Lembaga
Iwan menambahkan, jembatan gantung ini adalah penghubung vital antar dua kecamatan.
Alternatifnya, saat jembatan ini rusak, warga harus melintas jembatan limpas di aliran Sungai Trubus.
Namun, jalan ini tidak bisa dilewati sewaktu-waktu karena kerap diterjang banjir lahar Gunung Semeru.
Jalur lain yang bisa dilewati warga adalah dengan jalan memutar lebih jauh lewat Kecamatan Tempeh yang memiliki selisih waktu hingga 1 jam.
"Lewat Pak Trubus bisa, tapi kalau banjir gak bisa dilewati, jalan lain ya mutar dulu jauh selisihnya sekitar 1 jam," tambahnya.
Baca juga: Pemerintah Kaji Urgensi Pengganti Jembatan Haji Endang Bila Dibongkar
Sementara, Kepala Dusun Munggir, Desa Pasrujambe, Mariyanto mengatakan, saat ini pihak desa masih mengupayakan pergantian tali sling yang putus.
Menurutnya, jembatan ini memang sudah lapuk dimakan usia.
Sejak dibangun pada 2011 silam, jembatan gantung baru kali ini mengalami kerusakan.
"Sementara kita tutup untuk menghindari bahaya, kita masih upayakan perbaikan, memang baru kali ini rusak," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang