JEMBER, KOMPAS.com – Pemerintah Kabupaten Jember berencana mereaktivasi Bandara Notohadinegoro yang terletak di Kecamatan Ajung.
Bandara ini akan melayani tiga rute penerbangan, yaitu Jember-Bali, Jember-Surabaya, dan Jember-Jakarta melalui Bandara Halim Perdana Kusuma.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Jember, Agus Wijaya, menjelaskan bahwa selama ini bandara tersebut hanya melayani penerbangan pesawat carter.
Sementara itu, penerbangan komersial rute Jember-Surabaya telah tidak aktif sejak tahun 2022 akibat menurunnya jumlah penumpang.
Baca juga: Usai Debat, Fawait Janji Hidupkan Bandara Notohadinegoro Jember
“Kita secara khusus sudah ada pesawat carter, yang siap melayani,” kata Agus Wijaya saat menemani Komisi C DPRD Jember yang melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Bandara Notohadinegoro pada Senin (21/4/2025).
Agus menambahkan bahwa pihaknya mendukung dan melaksanakan upaya untuk reaktivasi bandara yang direncanakan akan dimulai pada Juni 2025.
Jika rencana ini terlaksana, diharapkan dapat mengoptimalkan layanan transportasi bagi masyarakat.
“Kita lihat perkembangan nanti, kami rencana bekerja sama dengan pesawat komersial dari maskapai swasta,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD Jember, Ardi Pujo Prabowo, mengungkapkan bahwa sidak dilakukan untuk memastikan kelayakan Bandara Notohadinegoro sebelum reaktivasi.
Baca juga: Izin Operasional Bandara Notohadinegoro Jember Mati Sejak Maret 2018
“Termasuk kelayakan runway, marka jalan, sarana, dan prasarana lainnya,” ucapnya.
Ardi juga menekankan bahwa reaktivasi bandara merupakan bagian dari visi dan misi Bupati Jember, Muhammad Fawait.
Ketua Tim Pengarah Percepatan Pembangunan Daerah (TP3D) Jember, Gogot Cahyo Baskoro, menambahkan bahwa temuan dari monitoring di bandara akan disampaikan kepada Bupati Jember.
“Semoga dalam waktu dekat bisa ditindaklanjuti untuk reaktivasi bandara,” ucapnya.
Gogot mengungkapkan bahwa beberapa maskapai telah melakukan audiensi dengan bupati terkait rencana penerbangan.
Terdapat tiga alternatif rute yang diajukan, yaitu Jember-Surabaya, Jember-Jakarta, dan Jember-Bali.
Baca juga: Uji Coba Jember-Surabaya, Garuda Cek Bandara Notohadinegoro
Harapannya, dua dari tiga rute tersebut dapat dilaksanakan dalam waktu dekat.
“Yang dipesankan bupati adalah siapapun maskapainya tidak membebani APBD,” ujar Gogot.
Rencananya, dalam seminggu akan ada dua hingga tiga kali penerbangan. Jika tingkat okupansi meningkat, penerbangan akan terus ditambah.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang