Selain menyediakan arena, Happy Time juga mendukung acara komunitas dengan menyediakan merchandise seperti voucer, stiker, dan gantungan kunci bagi peserta challenge.
Kunjungan paling ramai biasanya terjadi saat jam makan siang atau sore hari, dengan mayoritas pengunjung berasal dari kalangan pekerja muda dan Gen Z.
Baca juga: Pengusaha Surabaya yang Polisikan Armuji Bantah Tahan Ijazah Eks Pegawai
“Banyakan cewek. Biasanya Gen Z malam yang datang ke sini,” kata Yogi.
Sementara itu, Winda Kusuma, anggota tim marketing lainnya, menambahkan bahwa Happy Time juga menjadi tempat favorit untuk kegiatan sekolah, seperti lomba 17 Agustusan, sesi foto buku kenangan, dan prewedding.
“Mengundang sekolah-sekolah yang memperebutkan hadiah voucer game atau main bola lagi. Permainan pokoknya kita challenge-kan, termasuk boling,” ujar Winda.
Boling di Happy Time juga ramah untuk semua usia, dengan alat bantu khusus untuk anak-anak agar bisa ikut bermain, menjadikan permainan ini inklusif dan menyenangkan bagi seluruh keluarga.
“Untuk range usia sih tidak ada batasan, karena kalau anak kecil bisa dikasih alat bantu bowling, jadi tinggal diseluncurkan saja. Jadi semua kalangan usia bisa menikmati boling ini,” pungkasnya.
Melalui kombinasi antara olahraga, hiburan, dan tren media sosial, bowling kini menemukan kembali momentumnya sebagai aktivitas menyenangkan yang dapat dinikmati lintas generasi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang