Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebaran Tahun Ini, Pendapatan Porter Stasiun Surabaya Gubeng Melonjak

Kompas.com, 8 April 2025, 21:37 WIB
Izzatun Najibah,
Bilal Ramadhan

Tim Redaksi

SIDOARJO, KOMPAS.com - Momen mudik Lebaran Idul Fitri tahun ini membawa berkah tersendiri bagi para porter di Stasiun Surabaya Gubeng.

Pendapatan mereka melonjak signifikan.

Mustain Susilo (48), salah satu porter di Stasiun Surabaya Gubeng, mengaku pendapatannya naik 50 persen dibanding hari biasanya saat momen mudik hingga balik Lebaran.

“Alhamdulillah kenaikan 50 persen, tidak seperti tahun-tahun kemarin,” kata Mustain kepada Kompas.com, Selasa (8/4/2025).

Baca juga: Kisah Porter Stasiun Pasar Senen: Pulang Mudik Sehari, Kembali Cari Rezeki

Ia bercerita, karena Stasiun Surabaya Gubeng sedang ramai-ramainya penumpang di momen mudik, ia memilih tidak libur untuk berkumpul dengan keluarga saat Hari Raya.

“Saya waktu hari H Lebaran kemarin, pagi di rumah, sore langsung balik ke Surabaya. Jadi tiap hari saya di stasiun ini,” ucap pria asal Mojokerto tersebut.

Baca juga: Cerita Ruswanto, Porter Paruh Baya yang Masih Kuat Pikul Barang Bawaan Pemudik

Senyumnya semakin merekah, di antara ratusan penumpang yang menggunakan jasanya, tidak sedikit dari mereka yang memberikan uang lebih.

“Membawa kecil itu dikasih lebih. Alhamdulillah saya dan teman-teman dapat rezeki banyak. Jadi bisa buat keluarga,” tutur pria berkepala plontos itu.

Dalam sehari, sekitar 54 porter berlalu lalang di salah satu stasiun tersibuk di Surabaya ini selama 24 jam selama momen mudik hingga balik.

“Di Stasiun Surabaya Gubeng ini sangat ramai. Kami bekerja 24 jam, dan dibagi shift 54 porter itu. Tetapi, setiap stasiun beda jam kerjanya untuk porter,” kata dia.

Baca juga: Cerita Porter Stasiun Tawang, Raup Rezeki Melimpah Saat Mudik Lebaran dengan Tarif Seikhlasnya

Mustain sendiri mengaku sebagai mantan calo yang pada tahun 1990-an memperjualbelikan tiket kereta di area Stasiun Surabaya Gubeng.

“Kemudian calo kan dilarang, jadi saya bekerja sebagai porter mulai 1992 sampai sekarang di Stasiun Gubeng,” jelasnya.

Ia merasa bersyukur. Pendapatannya dari bekerja sebagai porter selama puluhan tahun, mampu menghidupi keluarganya.

Baca juga: Porter Stasiun Dibayar Harian, Pendapatan Lesu jika Sepi Penumpang

Wahyu Andinia Srika (31), salah satu penumpang, memilih membayar porter saat menaiki kereta api karena dianggap jasanya sangat membantu.

“Alasan pertama biar nggak ribet. Karena bawaanku pasti banyak dan berat. Alasan kedua sekalian berbagi aja,” terangnya.

Andinia bilang, beberapa porter memang menarik tarif tertentu untuk menawarkan jasanya.

Tetapi, sebagian lainnya tidak.

Meski begitu, dia mengaku seringkali memberikan uang lebih.

“Kalau bawaan saya banyak, saya beri Rp 50 ribu. Tapi, kadang saya kasihan kalau porternya sepuh dan malam-malam, jadi saya kasih lebih,” pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau