Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepasang Kekasih di Surabaya Tewas Misterius di Mobil, Mesin 2 Hari Hidup

Kompas.com, 2 April 2025, 16:21 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Sepasang pria dan wanita ditemukan tewas di dalam mobil Toyota Innova hitam di pinggir Jalan Ngagel Jaya Utara, Gubeng, Surabaya, Jawa Timur.

Saat ditemukan, kondisi mesin mobil, AC, dan lampu sein mobil masih menyala.

Penemuan ini bermula dari kecurigaan seorang asisten rumah tangga (ART) yang tinggal di sekitar lokasi.

Baca juga: 8 Tahun Tak Keluar Rp 1 Pun untuk Mudik, Begini Trik Driver Ojol Bawa Keluarganya

Mobil tersebut pertama kali terlihat berhenti sejak Minggu (30/3/2025).

Awalnya, saksi mengira mobil itu hanya parkir sementara. Namun, hingga Selasa (1/4/2025) pagi, kendaraan itu masih berada di tempat yang sama.

Baca juga: Klarifikasi Sopir Ambulans Terobos Kemacetan Tol Bocimi, Bantah Bawa Warga Liburan

Merasa ada sesuatu yang tidak beres, ART tersebut melaporkan temuannya kepada tetangga dan pengurus RT setempat.

Bersama beberapa warga, mereka mencoba mengetuk kaca mobil, tetapi tidak ada respons dari dalam.

Akhirnya, mereka segera menghubungi pihak berwenang melalui layanan darurat 110.

Petugas medis dari Pemkot Surabaya dan BPBD Jatim tiba di lokasi sekitar pukul 08.40 WIB.

Saat pemeriksaan dilakukan, mereka menemukan dua orang di dalam mobil dalam keadaan tidak sadar.

Setelah dilakukan pengecekan medis, keduanya dipastikan telah meninggal dunia.

"Petugas terkait tiba di lokasi langsung melakukan pengecekan dan penanganan korban tidak sadar. Setelah pengecekan oleh TGC Timur, kedua korban dinyatakan meninggal dunia," ujar Kabid Darlog BPBD Kota Surabaya, Buyung Hidayat, saat dihubungi, Selasa (1/4/2025).

Korban pria berinisial HAB (26), warga Petemon, ditemukan dalam posisi duduk di kursi pengemudi.

Sedangkan korban wanita berinisial QV (23), warga Kedung Baruk, ditemukan tak bernyawa di kursi penumpang depan.

Kecurigaan Polisi: Dugaan Keracunan Gas Berbahaya

Kepolisian yang datang ke lokasi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Dari hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban maupun di sekitar mobil.

Barang berharga mereka seperti ponsel, uang, dan perhiasan masih utuh.

Kapolsek Gubeng, Kompol Eko Sudarmanto, menyebut bahwa kedua korban diduga merupakan pasangan kekasih.

"Kalau saya lihat KTP-nya bukan (pasangan suami istri). Mungkin itu (masih pacaran). Karena bukan satu alamat, alamatnya berbeda," ungkapnya.

Eko menduga korban memang hendak meminggirkan mobilnya dengan pertanda menghidupkan lampu sein sebelah kiri.

"Mobil menyala, AC menyala, lampu sein kondisi menyala. Jadi dia berhenti, Minggu, (menyala) lampu sein," tambahnya.

Eko menyebut, dugaan sementara, korban meninggal akibat keracunan gas berbahaya di dalam kabin mobil.

Namun, kepastian mengenai penyebab kematian masih menunggu hasil otopsi di RSUD dr Soetomo Surabaya.

Berdasarkan kondisi jenazah, polisi memperkirakan bahwa keduanya sudah meninggal sejak Minggu.

"Gak ada tanda-tanda (mencurigakan yang aneh). Secara umum tidak ada. Kayak orang meninggal wajar. Sudah kami amankan. Mobil kami amankan. Kami penyelidikan lebih lanjut," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Kronologi 2 Remaja Ditemukan Tewas di Dalam Mobil di Ngagel Jaya Utara Surabaya, Mesin Masih Nyala

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Surabaya
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Surabaya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau