Di antaranya, korban kecelakaan yang menyebabkan patah tulang membutuhkan tindakan rujukan dengan segera.
Di saat-saat genting itu, dia harus berpikir jernih antara memastikan kondisi pasien baik-baik saja dan menghubungi rumah sakit guna menginformasikan tindakan rujukan untuk memastikan pasien mendapatkan tindakan lanjutan dengan segera.
“Pernah kejadian waktu tugas di Wongsorejo ada kecelakaan, korbannya lebih dari satu. Kalau sudah begitu, kasusnya agak berat, tegang semuanya,” kenangnya.
Sementara itu, saat bertugas di Pelabuhan Ketapang, dia tak menemukan kasus berat, karena keluhan penumpang mayoritas adalah pusing akibat kelelahan atau mabuk laut.
Paling parah, dia pernah mendapatkan pasien pemudik yang pingsan karena diduga kekurangan oksigen atau hipoksia akibat berdesak-desakan dalam antrean.
Agar kejadian serupa tak terulang, Rohmah mengimbau penumpang untuk menyiapkan kondisi fisik dan menjaga kesehatan sebelum melakukan perjalanan.
“Kalau tidak kuat, jangan dipaksakan karena tidak wajib bagi yang melakukan perjalanan. Selalu dengarkan alarm yang disampaikan tubuh,” pesannya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang