Komunitasnya juga aktif mengenalkan diri ke masyarakat dengan menggelar pertemuan di ruang terbuka hijau, sehingga masyarakat juga dapat menambah pengetahuan dari kegiatan yang dilakukan.
“Masyarakat bertanya, kita siap menerangkan. Bagaimana hidup berdampingan dengan ular, hingga penanganan pertama yang harus dilakukan,” ujarnya.
Baca juga: Fakta dan Mitos Kobra Masuk Rumah: Benarkah Bisa Ular Bisa Dihilangkan?
Dia selalu menekankan bahwa ketika terkena gigitan ular, sebisa mungkin untuk tidak panik dan segera ke rumah sakit terdekat tanpa mengidentifikasi terlebih dulu gigitan jenis apa yang didapatkan.
Korban gigitan ular juga sebisa mungkin tidak menggerakkan area tubuh yang terkena gigitan untuk menghindari percepatan penyebaran bisa ular.
“Kalau digigit di tangan, tangan jangan diayunkan. Kalau digigit di kaki, berjalan pincang,” ujarnya mencontohkan.
Dengan segala upaya yang dilakukan, Dicky berharap masyarakat dapat lebih bisa hidup berdampingan dengan ular.
Baca juga: Digigit Ular Kobra? Begini Pertolongan Pertama supaya Terhindar dari Kematian
Meskipun berbisa, ular memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dengan mengendalikan populasi hewan lain seperti tikus dan katak.
Sementara itu, untuk meningkatnya populasi ular tak lepas dari campur tangan manusia yang melakukan pembangunan permukiman, rusaknya alam, hingga memburu predator yang mengendalikan populasi ular.
Ke depan, Dicky mengaku akan terus melakukan misi penyelamatan ular dan berharap bisa bekerja sama dengan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan dalam melakukan misi penyelamatan ular.
“Kita berharap bisa bekerja sama dengan Damkar. Barangkali suatu saat bisa membantu ketika dibutuhkan, kami siap,” katanya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang