Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lika-liku Berjualan Kurma di Kota Malang: Ada yang Kalah Saing dengan "Online", Ada Juga yang Tetap Ramai

Kompas.com, 7 Maret 2025, 22:13 WIB
Nugraha Perdana,
Icha Rastika

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Penjualan kurma di Kota Malang, Jawa Timur, tak selalu ramai pada awal Ramadhan 1446 Hijriah.

Salah satu toko di Jalan Piere Kapten Tendean mengaku mengalami sepi pembeli dengan alasan pengaruh derasnya penjualan kurma online.

Pegawai Toko Amanah tersebut, Ahmad Soni (31) mengatakan bahwa rata-rata penjualan kurma di tempatnya bekerja itu berkisar 8-10 kilogram dalam sehari.

Hal ini berbeda saat Ramadhan tahun 2024 lalu, yang bisa terjual hingga 20 kilogram.

"Kalau tahun ini agak sepi, orang-orang lebih memilih belanja di online ketimbang langsung datang ke toko. Kemungkinan orang-orang ya malas keluar, jadi lebih memilih pesan di online, enggak usah keluar rumah, lebih praktis," kata Ahmad Soni, Jumat (7/3/2025).

Baca juga: Demam Kurma saat Ramadhan, Jalan Agus Salim Semarang Jadi Pasar Dadakan

Kondisi itu juga terjadi pada penjualan kurma yang ada di dalam kemasan kardus.

"Setiap dus isinya 10 kilogram, itu sekarang orang paling beli satu atau dua dus saja, tapi enggak setiap hari. Kalau tahun lalu bisa 5 dus, 10 dus, setiap harinya," katanya.

Menurutnya, penjualan kurma yang sepi di tokonya karena dipengaruhi adanya peningkatan harga, meskipun di toko online sebenarnya juga dibebankan ongkos kirim.

Harga kurma yang dijual di Toko Amanah mulai dari Rp 40.000 hingga Rp 121.000 setiap kilogramnya, tergantung dari jenisnya.

"Beberapa kurma itu harganya naik, jadi orang-orang ini lebih memilih belanja di online, karena kenaikannya berkisar antara Rp 20.000 sampai Rp 30.000 lumayan tinggi naiknya," katanya.

Selain itu, di Toko Amanah tidak menjual produk kurma asal Israel.

"Kalau disini jual kurma non-Israel, anti sama Israel karena kita tahu saudara kita di Palestina dijajah sudah berapa tahun itu lamanya. Jadi kita benar-benar boikot produk-produk Israel," katanya.

Baca juga: Menu MBG di Palangka Raya Disesuaikan dengan Takjil Puasa, Ada Kurma, Biskuit, hingga Kolak

Berbeda dengan toko lainnya, di Toko Raja Kurma yang berada di Jalan Yulius Usman, ramai dengan pembeli kurma.

Pemilik Toko Raja Kurma, Zakaria mengatakan, penjualan kurma di tempatnya meningkat drastis lebih dari 100 persen saat awal Ramadhan ini.

"Kita setiap hari datang satu truk kurma dari berbagai jenis, satu truk itu sekitar 7 ton kurma, ini sekitar 10-15 truk yang sudah masuk sini," kata Zakaria.

Penjualan jenis kurma yang paling laris di tempatnya, yakni dari Mesir seperti golden valley, kemudian juga sukari dan ajwa dari Arab Saudi, serta kurma ruthob dari Libya.

"Kita tidak menjual kurma Israel, jadi kurma Israel itu kurmanya jenis kurma medjool, sedangkan kita jual kurma medjool cuma yang dari Palestina, dan kita mempunyai sertifikat asli dari Palestina-nya juga, dari petaninya langsung," katanya.

Untuk harga kurma eceran yang dijualnya mulai dari Rp 30.000 hingga Rp 300.000 setiap kilonya.

Kemudian, untuk harga kurma dalam kemasan kardus mulai dari Rp 185.000 hingga Rp 300.000 setiap 10 kilogram.

"Kalau harganya ada beberapa yang naik, seperti kurma khalas saad, kemudian yang sebagian besarnya tetap sih. Kita kalau harga ngikutin supplier-nya, dapatnya berapa, kita jual berapa. Jadi kalau naik kita naikkan, kalau enggak naik ya tetap aja gitu," katanya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau