Pada saat itu, kebutuhan antena parabola sangat tinggi, sehingga ia mendirikan perusahaan sendiri untuk menjual parabola dengan pangsa pasar hampir di seluruh Jawa Timur.
Namun, dengan munculnya TV kabel, permintaan antena parabola mulai menurun.
Parlan pun melirik usaha penjualan panel LED yang digunakan untuk pembuatan jam waktu sholat, baliho, papan pengumuman, dan papan harga.
Baca juga: Cerita Penjual Buah Srikaya Utan Dapat Berkah Untung di Bulan Ramadhan
"Waktu itu jarang yang melakukan usaha penjualan panel LED, sehingga kami juga masih kesulitan untuk memenuhi permintaan toko saat ini," terangnya.
Parlan mengaku kesulitan mencari pekerja untuk merangkai panel LED menjadi JWS digital karena harus melakukan pelatihan terlebih dahulu.
"Kalau merangkai saja banyak yang bisa, tetapi JWS digital ini membutuhkan rangkaian program agar bisa menampilkan waktu sholat dengan akurasi tinggi," ucapnya.
Selain merekrut karyawan dari masyarakat, Parlan juga tertarik mengajak penghuni lapas di Kabupaten Magetan untuk belajar membuat JWS digital.
"Sudah kami sampaikan ke pihak lapas, masih menunggu mempersiapkan tempat pelatihan. Dengan memiliki keterampilan tersebut, penghuni lapas tidak akan kesulitan mencari kerja," katanya.
Parlan juga menghasilkan karya pemantau kebakaran yang dipasang di Pasar Baru Magetan.
Baca juga: Bernostalgia dengan Kuliner Ramadhan Khas Sunda di Bali
Dalam kolaborasi dengan MAN 2 Magetan, ia menciptakan alat pemantau kebakaran yang memiliki akurasi tinggi.
"Ada beberapa titik pemantau yang dipasang di Pasar Baru Magetan yang langsung tersambung dengan kantor pemadam kebakaran."
"Jika terjadi kenaikan suhu yang diperkirakan akan menimbulkan kebakaran, secara otomatis akan memberitahukan ke kantor pemadam kebakaran," katanya.
Dengan aplikasi pemantau kebakaran tersebut, Kantor Pemadam Kebakaran Kabupaten Magetan dapat mengetahui perkembangan proses jika terjadi kebakaran.
"Tahapannya bisa dipantau dari peningkatan suhu, kemudian muncul asap, hingga muncul api dengan tahapan suhunya. Ini memudahkan pemadam kebakaran untuk mengambil tindakan yang tepat," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang