TRENGGALEK, KOMPAS.com - Gempa bumi terjadi di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dengan magnitudo 4.4 dan guncangannya terasa di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.
Guncangan yang terasa bergetar membuat warga kaget, Minggu (2/3/2025).
Sesuai data resmi dari laman Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), tercatat gempa bumi terjadi di 43 kilometer barat daya Bantul, DIY, pada kedalaman 22 kilometer, berkekuatan magnitudo 4.4.
Pada titik tersebut, gempa terjadi pada pukul 12.00 WIB, Minggu (02/02/2025), dan guncangan gempa bumi dirasakan di Trenggalek sekitar pukul 12.10 WIB.
Baca juga: Gempa Tektonik Magnitudo 4,5 Guncang Labuan Bajo
"Gempa bumi terasa sekitar pukul 12.10 WIB," terang salah satu warga di Desa Wonocoyo, Kecamatan Pogalan, Trenggalek, Muhammad Syarif (26).
Di Kabupaten Trenggalek, guncangan terasa bergetar.
Getaran yang dirasakan warga diikuti suara gemuruh dan gemerincing perabotan rumah.
Gempa yang dirasakan tidak berlangsung lama, namun membuat kaget.
"Seperti bergetar, pintu almari berguncang dan ada suara benturan perabotan," terang Syarif.
"Ya kaget, soale pas lagi rebahan karena puasa, jadi guncangan sangat terasa," sambung Syarif.
Meski guncangan dirasakan warga, tidak tampak warga yang berhamburan keluar rumah.
Bahkan, beberapa masyarakat tidak merasakan adanya gempa tersebut.
"Saya amati, dah mau keluar rumah, tapi gempa sudah tidak terasa. Guncangan terasa singkat. Seperti bergetar sekian detik," ujar Syarif.
Akibat gempa bumi Bantul, DIY tersebut, belum ada laporan kerusakan bangunan maupun korban jiwa yang masuk di Posko Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek.
"Belum ada laporan masuk kerusakan maupun korban jiwa dampak gempa bumi Bantul," terang Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek, Triadi Atmono, melalui pesan singkat.
Baca juga: Gempa Magnitudo 6,0 Guncang Maluku Tenggara, Tak Berpotensi Tsunami
Sesaat setelah terjadi gempa, tim reaksi cepat (TRC) BPBD Trenggalek serta relawan di masing-masing wilayah melakukan pemantauan.
"Setelah terjadi gempa, tim reaksi cepat (TRC) juga relawan melakukan pemantauan di masing-masing wilayah," terang Triadi.
"Kami imbau masyarakat tidak panik, tetap tenang namun waspada, mengingat tidak menutup kemungkinan terjadi gempa susulan," sambung Triadi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang