PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Pintu tol Kraksaan di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, telah siap secara fisik untuk difungsikan dalam arus mudik Lebaran 2025.
Hal ini disampaikan Humas Jasa Marga Probolinggo-Banyuwangi, Hima Jaya, kepada Kompas.com pada Selasa (25/2/2025).
"Secara fisik sudah siap untuk fungsional Lebaran," ujar Hima.
Ia menjelaskan bahwa progres konstruksi pembangunan tahap I jalan tol ini telah mencapai 73,53% hingga tanggal 16 Februari 2025.
Pembangunan tahap I mencakup jalur dari Probolinggo hingga Besuki yang terbagi menjadi tiga paket pekerjaan konstruksi:
Baca juga: Ruas Tol Cipali Mulai Diperbaiki demi Kelancaran Arus Mudik 2025, Butuh Waktu Sebulan Lebih
Paket 1 (Gending-Kraksaan), Paket 2 (Kraksaan-Paiton), dan Paket 3 (Paiton-Besuki).
Pembangunan ini sejalan dengan komitmen pemerintah merealisasikan Asta Cita Presiden Prabowo, khususnya dalam percepatan pembangunan infrastruktur strategis guna meningkatkan konektivitas wilayah dan swasembada pangan.
Direktur Utama PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi, Adi Prasetyanto, mengungkapkan bahwa hingga 16 Februari 2025, progres pembebasan lahan telah mencapai 99,55%.
Ia menambahkan bahwa sesuai dengan Permenko Perekonomian No. 9 Tahun 2022, fokus pembebasan lahan dan pembangunan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi adalah pada ruas Probolinggo-Besuki.
“Pembangunan tol ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mewujudkan konektivitas merata di seluruh Indonesia, yang menjadi salah satu prioritas dalam agenda Asta Cita."
"Dengan selesainya tahap I, kami optimistis dapat mendukung penguatan ekonomi wilayah Jawa Timur sekaligus mengurangi kesenjangan infrastruktur antarwilayah."
"Secara keseluruhan, Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi sepanjang 175,4 km terbagi menjadi dua tahap pembangunan. Saat ini, kami baru melaksanakan tahap Gending-Besuki sepanjang 50 km,” ujar Adi.
Baca juga: Bupati Karawang Ingin Percepat Ambil Alih Akses Tol Karawang Timur
Ia juga menambahkan bahwa jalan tol Probolinggo-Banyuwangi tidak hanya akan memperlancar arus logistik dan mobilitas masyarakat.
Jalan tol itu juga berfungsi sebagai katalisator pengembangan sektor pariwisata, pertanian, dan industri di kawasan Tapal Kuda (Banyuwangi, Bondowoso, Jember, Lumajang, Pasuruan, Situbondo, Probolinggo).
Hal ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo untuk mempercepat transformasi ekonomi berbasis infrastruktur berkelanjutan.