SURABAYA, KOMPAS.com - Total ada 17.000 orang di seluruh Indonesia yang sudah memanfaatkan program pengecekan kesehatan gratis pada hari pertama penerapannya.
Hal itu diungkapkan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin ketika mendatangi Puskesmas Manukan Kulon, Kecamatan Tandes, Surabaya, Senin (10/2/2025).
"Tadi waktu saya mendarat ada 15.000 (orang periksa kesehatan), waktu masuk sini (Surabaya) sudah ada 17.000, itu yang diperiksa di seluruh Indonesia," kata Budi, Senin (10/2/2025).
Baca juga: Program Cek Kesehatan Gratis, demi Perkuat SDM Menuju Indonesia Emas 2045
Budi mengungkapkan, kuota layanan pengecekan kesehatan gratis di setiap puskesmas sebanyak 30 orang. Dalam 25 hari kerja selama sebulan, setiap puskesmas bisa melayani 750 orang.
"Kita mulainya kemarin, untuk simulasinya kita kasih kuota 30 per hari. Jadi, kalau misalnya 25 hari kerja, ada 750 (pengecekan) dalam sebulan. Kalau (dihitung) setahun ada 9.000," ucapnya.
Baca juga: Menkes Budi Gunadi Bawa Kue Ulang Tahun untuk Warga yang Cek Kesehatan Gratis
"Targetnya untuk puskesmas kita 10.000, harusnya sih untuk awal-awal cukup. Nanti kalau mereka lebih teratur, mungkin dinaikin dari 30 (pengecekan) jadi 35 per hari," tambahnya.
Lebih lanjut, kata Budi, program pengecekan kesehatan gratis tersebut untuk meningkatkan angka harapan hidup. Sebab, penyakit yang diderita bisa dideteksi sebelum semakin memburuk.
"Usia rata-rata penduduk Indonesia 74 tahun, kita pengen lebih tua dari itu. Semua macam penyakit, kanker, stroke, jantung, ginjal, itu butuh waktu lima tahun sampai benar-benar bisa parah," ucapnya.
"Nah, untuk jaga tetap sehat itu kita harus rajin cek kesehatan, ketahuan tuh (sakitnya apa). Tiga aja deh, tekanan darah, gula darah, lemak darah, dan kolesterol itu dijaga," tutupnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang