SURABAYA, KOMPAS.com - Seekor lumba-lumba yang terdampar di perairan Kenjeran, Surabaya, Senin (3/2/2026) sempat mengikuti nelayan lagi, ketika berusaha dikembalikan ke tengah lautan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya, Antiek Sugiharti mengatakan, peristiwa lumba-lumba terdampar tersebut baru pertama kali terjadi di laut Kenjeran.
"Nelayan saya tanya kalau semacam ini bagaimana, lumba-lumba hidup (terdampar) baru pertama, kalau lumba-lumba atau paus mati sudah pernah," kata Antiek.
Oleh karena itu, para nelayan yang tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB) udang rebon tersebut, mengalami kesulitan ketika mengembalikan lumba-lumba agar berenang kembali.
Baca juga: Seekor Lumba-lumba Tersangkut Jaring Nelayan di Pesisir Surabaya
Antiek mengungkapkan, mamalia tersebut memang sempat diarahkan ke lautan lepas oleh para nelayan. Namun, si lumba-lumba kembali mengikuti ketika ditinggal kembali ke daratan.
"Saat itu lumba-lumbanya sudah diarahkan nelayan pakai perahu ke laut. Tapi ketika dilepas tiba-tiba ikut lagi saat perahu nelayan kembali mendekati ke bibir pantai, muter-muter," jelasnya.
Akhirnya, nelayan memutuskan untuk meminta bantuan dengan menghubungi DKPP Surabaya. Hal tersebut dilakukan agar lumba-lumba tidak terlalu lama berada di perairan dangkal.
"Tadi (nelayan) koordinasi dengan tim di lapangan, langsung membantu di lokasi menggiring lumba-lumba ke laut. Kondisinya sudah ke laut, (evakuasi) sekitar 20-30 menit," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Antiek menyebut, mendapatkan informasi mengenai lumba-lumba yang tersangkut jaring nelayan, sekitar pukul 14.00 WIB.
"Perkiraan sekitar pukul 14.00 WIB menjelang (salat) asar, saat azan baru dapat informasi. Ukuran (lumba-lumbanya) sekitar 3 meter," kata Antiek.
Baca juga: Nelayan Pasuruan Selamatkan 2 Lumba-lumba yang Terdampar
Ketika itu, seorang nelayan yang terdaftar dalam KUB udang rebon kaget. Karena baru mengetahui jaringnya dimasuki seekor lumba-lumba saat menuju ke pantai.
"Kondisi Lumba-lumbanya dalam keadaan hidup dan berhasil diselamatkan dari jaring. Saat itu juga Lumba-lumba berusaha dilepaskan ke tengah laut sama nelayan," ujarnya.
Namun, para nelayan tersebut mengalami kesulitan ketika mengembalikan hewan tersebut ke tengah laut. Lalu, mereka melaporkannya untuk meminta bantuan dari DKPP Surabaya.
"Jadi nelayan menghubugi DKPP, terus PPL (Petugas Penyuluh Lapangan) perikanan membantu menghubugi BPSPL (Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut)," sambung dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang