BLITAR, KOMPAS.com – Umat Khonghucu di Kota dan Kabupaten Blitar masih harus menjalankan prosesi perayaan Hari Raya Imlek 2025 di sebuah ruko sempit di Jalan Mawar, Kota Blitar, Jawa Timur.
Sebab, pembangunan kembali Kelenteng Poo An Kiong yang berada di sebelah timur laut Pasar Legi, Jalan Merdeka, Kota Blitar, belum selesai.
Kelenteng yang diyakini telah berusia lebih dari 130 tahun itu dibangun kembali setelah terbakar pada 22 November 2021.
Kebakaran yang diduga disebabkan oleh korsleting listrik itu menghanguskan ruang utama kelenteng beserta isinya, termasuk puluhan patung dewa-dewi berusia ratusan tahun.
Baca juga: Meriahnya Perayaan Imlek 2025 di Wihara Amurva Bhumi Setiabudi
Kebakaran itu hanya menyisakan bangunan tambahan dua lantai yang terletak di bagian belakang bangunan kelenteng.
“Imlek tahun 2022 lalu kita masih rayakan Imlek di sini, di lantai 2 ruang belakang yang tidak terbakar,” ujar Ketua I Yayasan Kelenteng Poo An Kiong, Tan Swan Kiang alias Alik, saat ditemui, Selasa (28/1/2025).
“Tapi mulai Agustus 2022, kita harus mencari tempat sementara untuk kelenteng karena pengurus yayasan akhirnya sepakat membangun kelenteng dengan bangunan yang sama sekali baru,” tambahnya.
Baca juga: Mengenal Arti Sesajen dalam Sembahyang Leluhur Jelang Imlek
Konsekuensi dari keputusan itu, bangunan kelenteng yang tersisa, termasuk bangunan tambahan yang masih dapat digunakan sebagai tempat sembahyang, harus dibongkar total.
Sejak itu, kegiatan keagamaan dipindahkan ke sebuah ruko dua lantai di Jalan Mawar yang difungsikan sebagai kelenteng sementara.
Maka, mulai perayaan Imlek 2023, rangkaian prosesi keagamaan dipusatkan di kelenteng sementara meskipun dengan banyak keterbatasan, terutama ruang yang sempit.
Begitu juga dengan perayaan Imlek tahun 2024 dan Imlek tahun ini yang masih harus dilaksanakan di ruko tersebut.
Rangkaian prosesi keagamaan Hari Raya Imlek tahun 2025, atau tahun 2576 berdasarkan kalender China, dimulai pada Rabu pekan lalu dengan sembahyang “song shen” (mengantar dewa-dewi naik ke nirwana).