Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Arti Sesajen dalam Sembahyang Leluhur Jelang Imlek

Kompas.com, 28 Januari 2025, 19:10 WIB
Azwa Safrina,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Sehari menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili, etnis Tionghoa akan membuka altar untuk menjalankan sembahyang leluhur.

Hal ini dilakukan dengan menyajikan sejumlah sesajen yang bertujuan untuk menghormati dan mendoakan para leluhur yang telah meninggal.

Untuk menggali lebih dalam tentang sembahyang leluhur menjelang Imlek, Kompas.com menemui Suk Doni, tetua di Kampung Pecinan, Surabaya, Jawa Timur.

Baca juga: Tim Jibom Sterilisasi Vihara di Bandung, 448 Anggota Polisi Siaga Jelang Imlek

Suk Doni mengatakan bahwa setiap makanan yang disajikan dalam sembahyang itu memiliki beragam makna dan filosofis.

Misalnya, manisan yang terdiri dari buah kesemek kering, kelengkeng, gula batu, angco atau kurma merah china, dan tangkua atau gula kundur yang melambangkan lima elemen. Yakni, jin yang berarti emas atau logam, mu yaitu kayu, shui yaitu air, huo yaitu api, dan tu yaitu tanah.

“Kelima elemen tersebut kita persembahkan untuk para dewa agar kehidupan alam semesta ini selalu dijaga,” jelas Suk Doni, Selasa (28/1/2025).

Baca juga: Perayaan Imlek 2025 di Solo, Simak Rekayasa Lalu Lintasnya

Dia menuturkan, leluhur yang sudah lama meninggal akan disajikan mi. Sedangkan, untuk leluhur yang meninggalnya belum lama, tidak boleh menikmati persembahan mi karena ditakutkan nantinya akan digerogoti oleh cacing.

“Jadi setiap leluhur ada batas dan tempatnya yang berbeda. Kalau yang meninggalnya sudah cukup lama, derajatnya juga akan lebih tinggi,” kata Suk Doni.

Selain itu, ada berbagai macam buah-buahan seperti jeruk sebagai simbol keberuntungan, dan pisang raja dimaknai agar kehidupan anak cucunya bak seorang raja atau derajatnya ditinggikan seperti raja.

“Tapi buah ini juga berbeda-beda setiap rumah. Kadang tergantung juga leluhurnya suka buah apa, itu yang disajikan,”tuturnya.

Uang-uangan kimcoa untuk dewa dan mucoa untuk leluhur dalam sesajen sembahyangan leluhur sehari menjelang imlek, Selasa (28/1/2025).KOMPAS.com/Azwa Safrina Uang-uangan kimcoa untuk dewa dan mucoa untuk leluhur dalam sesajen sembahyangan leluhur sehari menjelang imlek, Selasa (28/1/2025).
Tak ketinggalan, kue ranjang yang bertujuan untuk mendatangkan rezeki sekeranjang, serta tekstur lengketnya disimbolkan agar kehidupan dalam keluarga terus lengket atau bersatu dan hidup rukun.

“Supaya leluhur di atas sana kalau melihat anak cucunya hidup rukun jadinya senang,” ucapnya.

Dalam sesajen tersebut, terdapat beberapa sajian yang dipersembahkan khusus untuk dewa dan khusus untuk leluhur.

Contohnya nasi, kopi, rokok, dan babi yang dipersembahkan untuk leluhur. Sementara, hidangan seperti arak, teh, kue mangkok, bakpao, dan sayur dipersembahkan untuk dewa.

“Jumlah nasi dan gelasnya ini juga disesuaikan dengan berapa jumlah leluhur yang meninggal. Kalau saya karena ada tujuh orang jadi disajikannya ada tujuh,” ujar Suk Doni.

Ada pula uang-uangan yang yang terdiri dari dua macam. Pertama, kimcoa berarti uang yang ditujukan untuk dewa dan mucoa berarti uang yang ditujukan untuk leluhur.

”Banyaknya kimcoa atau mucoa ini tidak ada batasan. Tergantung setiap orang mampu membeli berapa banyak,” tuturnya.

Sebelum matahari terbenam, sesajen tersebut tidak boleh langsung dibersihkan. Namun, akan dibakar terlebih dahulu bersama dengan berbagai hidangan tersebut.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau