MALANG, KOMPAS.com - Petugas kepolisian dari Satuan Samapta Polresta Malang Kota melakukan sterilisasi di Kelenteng Eng An Kiong, Kota Malang, Jawa Timur, pada Selasa (28/1/2025) sore atau sehari menjelang ibadah Imlek.
Polisi menyisir beberapa lokasi altar yang dicurigai adanya benda-benda berbahaya.
Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Nanang Haryono, mengatakan kelenteng yang berusia 200 tahun ini diperkirakan akan dikunjungi ratusan umat pada Rabu (29/1/2025). Kegiatan ibadah besok akan dimulai pukul 07.00 - 14.00 WIB.
"Kami lakukan sterilisasi termasuk sore ini yang dilakukan oleh Sat Samapta, supaya kita menjamin keamanan, ketertiban masyarakat yang akan melaksanakan ibadah, sehingga bisa merasa tenang, merasa aman dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Nanang pada Selasa (28/1/2025).
Baca juga: Mengenal Arti Sesajen dalam Sembahyang Leluhur Jelang Imlek
Sterilisasi juga akan dilakukan lagi besok pagi sebelum waktu ibadah dimulai.
Untuk pengamanan kelenteng besok, akan ada 100 personel gabungan yang akan berjaga.
"Untuk keamanan besok di sini, sekali lagi kami harapkan Malang Kota situasinya adem ayem, tertib, aman, dan terkendali," katanya.
Baca juga: Perayaan Imlek 2025 di Solo, Simak Rekayasa Lalu Lintasnya
Kabag Ops Polresta Malang Kota, AKP Sutomo, mengatakan hasil sterilisasi pada sore ini tidak ditemukan adanya benda-benda berbahaya yang mencurigakan.
Petugas menggunakan alat metal detector dan inspection mirror untuk melakukan sterilisasi.
"Sterilisasi kami laksanakan di tempat-tempat yang kemungkinan dicurigai menaruh barang-barang berbahaya yang tidak semestinya, termasuk bagian bawah itu dicek pakai mirror," katanya.
Koordinator Keamanan Kelenteng Eng An Kiong, Prabawono, mengatakan kegiatan di kelenteng tersebut pada perayaan Tahun Baru Imlek hanya sembahyang saja. Hiburan barongsai dimungkinkan tidak ada karena sudah dijadwalkan tampil di tempat lainnya.
"Besok acaranya sembahyangan warga Malang, juga warga Malang yang sudah di luar kota pulang ya, mendoakan leluhur, jadi melakukan sembahyang bersama. Ada yang kalau enggak ikut sembahyang bersama, sembahyang sendiri-sendiri, mulai pagi sampai siang," katanya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang