BLITAR, KOMPAS.com – Uswatun Khasanah (29), korban mutilasi yang ditemukan dalam koper di selokan Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, merupakan sosok perempuan pekerja keras yang menjadi tulang punggung keluarganya di Blitar.
Selain pekerja keras sebagai single parent untuk dua anaknya, Uswatun disebut sedang membangun rumahnya sendiri di Desa Slorok, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, di samping rumah neneknya.
Baca juga: Korban Mutilasi dalam Koper di Ngawi Dimakamkan di Blitar dengan Organ Tubuh Tak Utuh
Kepala Dusun Sidodadi, Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Nahroni, menyebut, Uswatun adalah sosok perempuan yang penuh tanggung jawab terhadap anak dan orangtuanya.
“Almarhumah setahu saya adalah orang yang penuh tanggung jawab terutama terhadap dua anak dan neneknya. Meskipun dia single parent,” ujar Nahroni saat ditemui Kompas.com, Sabtu (25/1/2025).
Dusun Sidodadi, Desa Sidodadi, adalah tempat di mana ibu korban, Sulatemi, tinggal. Jasad Uswatun pun telah dimakamkan di pemakaman umum Dusun Sidodadi.
“Dengan kondisi seperti itu, Almarhumah bekerja keras agar kebutuhan hidup dua anaknya serta neneknya terpenuhi. Bahkan setahu saya dia juga masih sering membantu ibunya. Menurut saya ya tulang punggung keluarga lah,” tutur Nahroni.
Menurut Nahroni, Uswatun memiliki seorang anak laki-laki dari perkawinan pertamanya. Anak tersebut diperkirakan kini berusia sekitar 10 tahun.
Anak kedua Uswatun, lanjutnya, adalah anak perempuan yang baru berusia 6-7 tahun, yang merupakan anak dari perkawinan keduanya.
Kedua anak Uswatun tersebut, kata Nahroni, tinggal bersama neneknya di Desa Slorok, masih di wilayah Kecamatan Garum, sejak Uswatun bekerja di Kabupaten Tulungagung sebagai tenaga promosi produk kosmetik.
Meski demikian, Uswatun hampir setiap pekan sekali pulang ke Blitar untuk menjenguk kedua anaknya, serta keluarganya.
Kata Nahroni, dengan beban ekonomi yang sedemikian besar, Uswatun masih bisa menyisihkan uang untuk membangun rumahnya sendiri di dekat rumah neneknya di Desa Slorok.
“Sebenarnya rumahnya itu hampir selesai dibangun. Kalau tidak salah sudah direncanakan mulai memasang bagian atap dan genting minggu depan,” tuturnya.
Tidak hanya itu, kata Nahroni, Uswatun juga mampu membeli sebuah mobil MPV Suzuki R3.
“Mobil itu yang ia gunakan untuk mondar-mandir Tulungagung-Blitar. Hampir setiap satu pekan sekali dia pulang ke Blitar,” ungkapnya.
Namun, kata dia, keberadaan mobil tersebut hingga kini belum diketahui.
Menurut Nahroni, mobil itu tidak berada baik di kos Uswatun di Kabupaten Tulungagung maupun di rumah keluarga dan saudaranya di Kabupaten Blitar.
“Setahu saya keberadaan mobil korban ini belum diketahui. Tapi untuk lebih pastinya silahkan ditanyakan ke pihak kepolisian,” ujarnya.
Baca juga: Misteri Pembunuhan Ibu Dua Anak di Ngawi, Jasad Disimpan di Koper...
Diberitakan sebelumnya, jasad perempuan tanpa kepala dan kaki ditemukan berada dalam koper merah di selokan Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi.
Identitas jasad perempuan itu segera diketahui sebagai Uswatun Khasanah yang tercatat sebagai warga Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar dimana ayahnya, Nur Khalim, berdomisili.
Hingga kini polisi masih melakukan penyelidikan guna menemukan pelaku pembunuhan disertai mutilasi tersebut.*
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang