Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Mutilasi dalam Koper di Ngawi Dimakamkan di Blitar dengan Organ Tubuh Tak Utuh

Kompas.com, 25 Januari 2025, 19:25 WIB
Asip Agus Hasani,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com – Jasad Uswatun Khasanah (29), korban mutilasi yang ditemukan berada dalam koper merah di selokan Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, telah dimakamkan di Kabupaten Blitar, Jumat (24/1/2025) malam.

Pemakaman berlangsung sekitar pukul 20.00 WIB atau sekitar satu jam setelah jenazah Uswatun tiba di rumah ibunya di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum,Kabupaten Blitar.

Kepala Dusun Sidodadi, Desa Sidodadi, Nahroni mengatakan, kondisi jasad korban masih sama dengan saat pertama kali ditemukan pada Kamis lalu, yakni berupa badan tanpa kepala dan tanpa beberapa bagian kaki.

Baca juga: Sidik Jari, Ungkap Identitas Mayat Mutilasi dalam Koper Merah di Ngawi


“Iya. Memang kondisi jasad Almarhumah ya masih seperti itu. Tapi saat di rumah sakit di Ngawi, sudah dimandikan dan sudah dirapikan di dalam peti,” ujar Nahroni kepada Kompas.com, Sabtu (25/1/2025) sore.

Menurutnya, hingga kini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan termasuk mencari keberadaan kepala serta sejumlah organ kaki korban.

Baca juga: Korban Mutilasi dalam Koper di Ngawi adalah Warga Blitar, Kerja di Tulungagung

Nahroni sendiri ikut mendampingi ibu korban, Sulatemi, serta ayah tiri korban ke Kabupaten Ngawi untuk memberikan keterangan kepada pihak kepolisian serta menjemput jasad korban untuk dibawa pulang ke Blitar.

Kata Nahroni, pihak keluarga mendapatkan ciri-ciri korban dari pihak Polres Blitar yang mendatangi rumah keluarga korban bersama dirinya pada Kamis (23/1/2025) malam atau beberapa jam setelah ditemukan pada pagi harinya di Ngawi.

Setelah pihak kepolisian menunjukkan sejumlah ciri-ciri dan barang-barang yang ada di koper, kata dia, pihak keluarga meyakini bahwa jasad perempuan tanpa kepala dan kaki itu adalah Uswatun Khasanah.

“Malam itu juga, sekitar pukul 22.00 WIB, kami putuskan untuk berangkat ke Ngawi,” tuturnya.

Baca juga: Satreskrim Se-Jatim Buru Pelaku Mutilasi di Ngawi, dan Cari Potongan Tubuh Lainnya

Kata Nahroni, mereka tiba di Ngawi pada Jumat dini hari sekitar pukul 03.30 WIB dan langsung memberikan keterangan ke Polres Ngawi.

“Ibu Sulatemi sempat diambil sampe darahnya. Jasad tersebut dapat dipastikan sebagai Mbak Uswatun sekitar pukul 11.00 WIB, Jumat,” ungkapnya.

Selanjutnya, kata dia, pada Jumat sore sekitar pukul 16.00 WIB, jasad korban diantar ke Blitar menggunakan mobil ambulans.

“Saya dan keluarga korban mengendarai mobil di belakang ambulans,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, jasad perempuan tanpa kepala dan kaki ditemukan berada dalam koper merah di selokan Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi.

Hingga kini polisi masih melakukan penyelidikan guna menemukan pelaku pembunuhan disertai mutilasi tersebut.*

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau