SUMENEP, KOMPAS.com - Harga elpiji 3 kilogram di Kepulauan Masalembu, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, tembus Rp 28.000 per tabung.
Kenaikan ini terjadi setelah pemberlakukan Harga Eceran Tertinggi (HET) baru elpiji 3 kilogram sesuai dengan SK Pj. Gubernur Jawa Timur No.100.3.3.1/801/KPTS/013/202 yang berlaku serentak di Jawa Timur per hari ini, Rabu (15/1/2025).
"Karena ada tambahan biaya distribusi, kisaran Rp 10.000," kata Kepala Bidang Perekonomian dan SDA Kabupaten Sumenep, Dadang Dedy Iskandar kepada Kompas.com, Rabu (15/1/2025).
Baca juga: PKL di Surabaya Pasrah Harga Elpiji 3 Kg Naik; Mau Bagaimana Lagi
Harga elpiji 3 kilogram di Pulau Masalembu akan menjadi harga tertinggi untuk wilayah kepulauan Sumenep.
"Ada 9 kecamatan kepulauan, terjauh Pulau Masalembu, biaya distribusinya juga lebih tinggi," jelasnya.
Baca juga: HET Elpiji 3 Kg Naik Serentak di Jatim, tapi Sumenep Belum, Kenapa?
Menurutnya, harga elpiji 3 kilogram di seluruh wilayah kepulauan selalu lebih tinggi dari HET yang berlaku. Sebab ada tambahan biaya distribusi.
"Tambahan biaya distribusi yang kecil hanya ke Kecamatan Pulau Talango dan Pulau Giliraja, kisaran Rp 2.000 saja," tambah Dadang.
Sementara itu, Ahmad Fauzi (27), Warga Desa Suka Jeruk, Kecamatan Pulau Masalembu, membenarkan bahwa harga elpiji 3 kilogram selalu lebih tinggi dari HET yang berlaku di Sumenep daratan.
Jika pengiriman lancar dan stok mencukupi, harga elpiji 3 kilogram di tingkat pengecer kiasan Rp 29.000 - Rp 30.000 pertabung.
"Pernah tembus Rp 40.000 pertabung, karena stok (elpiji 3 kilogram) langka akibat cuaca buruk," ungkapnya.
Sementara itu, Harga Eceran Tertinggi (HET) elpiji 3 kilogram sesuai dengan SK Pj. Gubernur Jawa Timur No.100.3.3.1/801/KPTS/013/2025 naik dari Rp 16.000 menjadi Rp 18.000.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang