BANYUWANGI, KOMPAS.com - Kenaikan harga elpiji tiga kilogram dari harga eceran tertinggi (HET) Rp 16.000 ke Rp 18.000 bakal mulai diberlakukan Rabu (15/1/2025) serentak di Jawa Timur.
Menghadapi hal tersebut, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) khususnya para pedagang mulai memutar otak menghadapi kenaikan harga tersebut.
Salah satunya adalah Sujatmiko, produsen jajanan WM Bakpao Karakter di Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Jawa Timur.
“Tentu saja keberatan karena omzet pasti berkurang,” kata pria yang akrab disapa Miko itu, Selasa (14/1/2025).
Baca juga: Jangan Sampai Salah, Ini Ciri-Cri Pangkalan Elpiji 3 Kg yang Resmi
Miko kini tengah mengatur strategi usahanya yang dihadapkan pada beberapa pilihan yang mau tidak mau harus dipilihnya. Di antaranya, menaikkan harga jual produk atau mengecilkan ukuran.
Terlebih, harga bahan-bahan bakpao seperti cokelat dan gula juga mulai mengalami kenaikan, sementara tepung yang menjadi bahan baku bakpao juga terkadang langka di pasaran.
“Otomatis pengeluaran lebih besar, pemasukan berkurang. Kalau harga dinaikkan, customer belum tentu mau menerima,” ujar bapak dua anak itu.
Sehingga, kemudian pilihan yang paling memungkinkan untuk dipilihnya adalah mengurangi ukuran bakpao.
Miko mengurai, satu tabung elpiji tiga kilogram digunakan untuk proses produksi bakpaonya dalam 2-3 hari dan biasa membeli di pangkalan elpiji dengan harga HET Rp 17.000 yang sebetulnya lebih tinggi dari HET seharusnya yaitu Rp 16.000.
“Malah saat terakhir beli itu wanti-wanti petugasnya adalah akan ada kelangkaan, bukan informasi kalau ada kenaikan harga,” ungkap dia.
Baca juga: Harga Pertalite, Solar, dan LPG 3 Kg Jika Tidak Disubsidi Pemerintah
Kini, dia hanya berharap kenaikan tersebut sebisa mungkin dibatalkan, namun jika pun pada akhirnya itu adalah pilihan terakhir, maka dia berharap pasokan tetap stabil, dan akan ada bantuan yang meringankan bagi UMKM.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah akan menaikkan harga elpiji tiga kilogram mulai besok 15 Januari 2024 dari HET Rp 16.000 menjadi Rp 18.000 berdasarkan keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 100.3.3.1/801/KPTS/013/2024 yang dikeluarkan pada 24 Desember 2024.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (KUMP) Banyuwangi, Nanin Oktaviantie mengatakan, informasi tentang kenaikan disampaikan pertengahan pekan lalu.
Informasi ini disampaikan dalam rapat bersama Biro Perekonomian Provinsi Jawa Timur yang meminta Kabupatan dan Kota memberlakukan HET terbaru secara serentak mulai 15 Januari.
Baca juga: Pemerintah Nunukan Usulkan Kenaikan Harga LPG Rp 30.000, Ini Sebabnya
“Sosialisasi terkait kenaikan HET elpiji memang tidak dilakukan jauh-jauh hari, salah satunya untuk mencegah penimbunan,” tandasnya.
Sementara itu, terkait stok elpiji tiga kilogram di Banyuwangi jelang kenaikan HET, Nanin mengatakan bahwa stok dipastikan aman untuk memenuhi konsumsi masyarakat Banyuwangi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang