Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gapeka 2025 Segera Berlaku, Simak Jadwal Baru Perjalanan KA di Stasiun Blitar

Kompas.com, 15 Januari 2025, 16:56 WIB
Asip Agus Hasani,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com – Menyusul akan diberlakukannya Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025 mulai 1 Februari 2025, sejumlah perjalanan kereta api di Stasiun Blitar, Jawa Timur mengalami perubahan jadwal.

Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun, Kuswardojo mengatakan bahwa Gapeka 2025 yang akan menggantikan Gapeka 2023 berdampak pada sejumlah jadwal perjalanan kereta api lokal, jarak jauh, dan kereta api barang di stasiun-stasiun yang ada di wilayah Daop 7 Madiun.

"Dengan diterapkannya Gapeka 2025 di wilayah Daop 7 Madiun, akan dioperasikan 68 perjalanan kereta api penumpang lokal dan jarak jauh serta 12 KA barang, dari sebelumnya 54 perjalanan KA penumpang lokal dan jarak jauh serta 12 perjalanan KA barang,” kata Kuswardojo melalui keterangan tertulisnya kepada awak media, Rabu (15/1/2025).

“Khusus untuk Stasiun Blitar, setidaknya ada tiga perjalanan kereta api yang mengalami perubahan jadwal keberangkatan,” ucapnya.

Baca juga: Daftar 5 Kereta Api Baru di Gapeka 2025, Berlaku Mulai 1 Februari 2025.

Tiga perjalanan kereta api jarak jauh tersebut yakni pertama, KA Singasari relasi Blitar-Pasar Senen yang sebelumnya berangkat pukul 16.45 WIB dan tiba pukul 06.09 WIB, berubah menjadi berangkat pukul 16.40 WIB dan tiba pukul 05.33 WIB.

Kedua, KA Brantas relasi Blitar-Pasar Senen yang berangkat pukul 14.00 WIB dan tiba pukul 02.51 WIB, berubah menjadi berangkat pukul 12.55 WIB dan tiba pukul 01.40 WIB.

Ketiga, KA Kahuripan relasi Blitar-Kiaracondong (Bandung) yang sebelumnya berangkat pukul 15.45 WIB dan tiba pukul 05.36 WIB, berubah menjadi berangkat pukul 17.10 WIB dan tiba pukul 07.15 WIB.

Kuswardojo mengeklaim bahwa penerapan Gapeka 2025 akan mempersingkat waktu perjalanan dan mengubah sebagian jadwal keberangkatan kereta api, termasuk keberangkatan kereta api di wilayah Daop 7 Madiun.

Menurut Kuswardojo, perubahan jadwal perjalanan kereta api dalam Gapeka 2025, antara lain merupakan imbas dari mulai beroperasinya jalur ganda serta keberadaan kereta api baru.

Baca juga: Daftar Kereta Api Baru pada Gapeka 2025, Apa Saja?

Di wilayah Jawa Timur, khususnya Daop 7 Madiun, ujarnya, KAI akan menghadirkan kereta api baru, yakni KA Madiun Jaya relasi Madiun-Pasar Senen dengan kapasitas 100 tempat duduk kelas eksekutif dan 480 tempat duduk kelas ekonomi.

“KA Madiun Jaya berangkat dari Stasiun Madiun pukul 08.00 WIB dan tiba di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, pukul 17.03 WIB,” ujarnya. 

Tiket KA Madiun Jaya, ujarnya, sudah dapat dipesan melalui aplikasi Acces by KAI atau mitra resmi KAI lainnya untuk keberangkatan pada tanggal 1 Februari 2025.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau